Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
"Kondisi industri pengolahan negara-negara tersebut mulai bergeliat sejak berakhirnya masa lockdown. Akan tetapi, pesanan baru masih belum terlalu signifikan sehingga kami tidak terlalu berharap adanya permintaan yang besar di mitra dagang dalam waktu dekat," tambah Moekti.
Selain itu, harga rata-rata komoditas ekspor Indonesia nampak meningkat pesat pada Mei 2020 yaitu sebesar 9,8% mom setelah turun cukup dalam 20,37% mom pada bulan sebelumnya.
Baca Juga: Pemerintah tarik pinjaman dari tiga lembaga multilateral ini untuk biayai APBN
Lebih lanjut, DRI melihat di keseluruhan tahun 2020, neraca perdagangan akan mengalami defisit US$ 2,59 miliar. Defisit ini rupanya membaik dari defisit di sepanjang tahun lalu yang sebesar US$ 3,2 miliar.
Defisit neraca dagang tersebut disebabkan oleh kinerja ekspor sepanjang tahun ini yang diramal sebesar US$ 173,5 miliar, alias lebih rendah dari kinerja impor yang sebesar US$ 176,1 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News