Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Hal ini tentu saja menahan laju ekspor Indonesia. Terlebih lagi dengan masih adanya ketidakpastian akibat perang dagang yang mengakibatkan adanya penaikan tarif yang menghambat ekspansi manufaktur.
Tetapi DRI juga mencatat adanya hal positif, karena beberapa komoditas Indonesia mengalami kenaikan, apalagi dengan melihat adanya kenaikan harga komoditas pada September 2019 yang meningkat 1,8% (mom) di September atau bangkit dari penurunan sebesar 2,5% (mom) di bulan Juli 2019.
Baca Juga: SKK Migas perkirakan realisasi investasi hulu migas 2019 tidak mencapai target
Melihat hal itu, DRI merasa yakin bahwa komoditas Indonesia akan kembali mengalami kenaikan harga di bulan Oktober 2019.
Untuk ke depannya, DRI memprediksi kondisi ekspor pada 2019 akan sebesar US$ 166,7 miliar dan impor akan berada di kisaran US$ 171,8 miliar. Oleh karena itu, pada akhir tahun 2019, akan terjadi defisit neraca dagang sebesar US$ 5,04 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News