Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara resmi menjalin kemitraan strategis dengan Future Fund Australia yakni sovereign wealth fund (SWF) milik pemerintah Australia.
Perjanjian kemitraan antara BPI Danantara dengan Future Fund Australia itu diteken usai Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese dalam agenda Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting di Jakarta, Kamis (15/5/2025).
CEO Danantara Indonesia, Rosan P. Roeslani menjelaskan Danantara resmi menjadi mitra Future Fund Australia usai menjadi bagian dari anggota International Forum of Sovereign Wealth Fund (IFSWF).
Baca Juga: Danantara Instruksikan Penundaan RUPS, Ekspansi Perusahaan BUMN Terhambat
Sejalan dengan hal itu, Rosan menyambut baik dukungan keanggotaan dari Australia tersebut dan meyakini kerja sama strategis dengan Future Fund Australia akan semakin memperkuat posisi Danantara Indonesia dalam ekosistem investasi global.
Terlebih, Future Fund Australia sendiri telah berdiri sejak 2006. Di mana, hingga Triwulan I-2025 total dana kelolaannya sudah tembus A$ 307 miliar atau sekitar Rp 3.243 triliun (Asumsi kurs: Rp 10.564).
“Kami menyambut dengan penuh apresiasi dukungan pemerintah Australia terhadap Danantara Indonesia. Keanggotaan dalam International Forum of Sovereign Wealth Fund yang bisa memfasilitasi kemitraan strategis dengan Future Fund Australia tentunya merupakan langkah penting dalam memperkuat posisi Danantara Indonesia sebagai mitra investasi global yang kredibel,” jelasnya melalui keterangan resmi, Sabtu (17/5).
Pada saat yang sama, Rosan juga optimistis kemitraan dengan institusi investasi global seperti Future Fund akan membuka peluang baru untuk pembiayaan proyek strategis yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Danantara Indonesia selalu berkomitmen untuk menjadi katalis pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta terus membuka diri terhadap kerjasama dengan mitra global dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih maju,” jelasnya.
Baca Juga: OJK: Danantara Bisa Jadi Liquidity Provider di Pasar Saham
Untuk diketahui, Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan PM Australia Anthony Albanese itu juga menghasilkan sejumlah kesepakatan kerja sama pada bidang ekonomi.
Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan, kedatangan PM Anthony di Indonesia menjadi babak awal dimulainya kunjungan resmi yang rencananya akan berlangsung sejak tanggal 14 hingga 16 Mei 2025 mendatang, sebagai langkah untuk melakukan pertemuan tete-a-tete dan pertemuan bilateral bersama dengan delegasi masing-masing negara.
Melalui kunjungan tersebut, kedua negara menyoroti pentingnya penguatan hubungan strategis antara Indonesia dan Australia di kawasan Indo-Pasifik.
"Mendarat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta pada Rabu, 14 Mei 2025, kedatangan PM Anthony disambut oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Sugiono," ungkap Haryo dikutip Kamis (15/5).
Selanjutnya: IHSG Sudah Di Atas 7.000, Kewaspadaan dan Strategi Berinvestasi Menjadi Kunci
Menarik Dibaca: Gaet 8.000 Pelari, BFI RUN 2025 Menularkan Energi Positif Menuju Gaya Hidup Sehat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News