Reporter: Risky Widia Puspitasari, Fahriyadi | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Saat ini PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRT) Jakarta terus melaksanakan pembangunan proyek MRT tahap I jalur Lebak Bulus–Bundaran Hotel Indonesia sejak Oktober 2013. Sambil terus mendorong percepatan pembangunan MRT tahap I, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai mempersiapkan pembangunan proyek MRT tahap II jalur Bundaran HI–Kampung Bandan.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, saat ini kajian proyek MRT tahap II ini sedang dilakukan bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). "Harapannya bisa segera dibangun, agar bisa beriringan dengan MRT tahap I," kata Basuki, Kamis (26/6).
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami bilang, proses pra studi kelayakan sudah dilakukan dan akan dilakukan studi kelayakan lebih dalam atas proyek ini.
Rencananya perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov DKI Jakarta ini akan menggelar pengadaan konsultan pada tahun depan untuk mendalami studi kelayakan.
Dono memperkirakan, proses studi kelayakan dengan konsultan ini bisa memakan waktu lebih dari satu tahun sehingga paling cepat tahun 2016 proyek ini baru bisa dibangun.
Dono bilang, saat ini sudah tersedia dana sekitar Rp 150 miliar hingga Rp 200 miliar untuk melaksanakan studi kelayakan ini.
Untuk skema pembiayaan, masih terbuka dan belum ditetapkan apakah akan dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov DKI Jakarta atau menerima tawaran dari perbankan luar negeri.
Dia memperkirakan proyek MRT Tahap II yang semuanya akan berada dalam tanah ini bakal memakan dana sekitar Rp 16 triliun–Rp 19 triliun.
Meskipun Pemprov DKI Jakarta dirasa mampu membiayai seluruh proyek ini, namun porsi pendanaan ini bakal menguras kas daerah dan mengancam pos anggaran lain seperti pendidikan, kesehatan, dan pengendalian banjir.
Sekadar informasi, proyek MRT tahap II merupakan satu kesatuan dengan MRT tahap I yang menghubungkan jalur selatan ke utara. Proyek MRT tahap II ini memiliki panjang 8,1 kilometer (km) dan ditargetkan beroperasi pada 2020.
Selain membangun delapan stasiun. MRT tahap II ini juga akan membangun depo MRT di Kampung Bandan yang akan terkoneksi dengan kereta api milik PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
Sebelumnya, Dono pernah bilang, telah mendapatkan persetujuan dari PT. KAI untuk membangun depo MRT di lahan milik PT KAI di Kampung Bandang melalui kerjasama operasional (KSO). Pola kerjasama ini telah disetujui kedua belah pihk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News