Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pengembangan sistem transportasi umum massal terintegrasi baik di laut, udara maupun darat di Indonesia sampai saat ini belum dilaksanakan. Dampaknya, banyak masyarakat yang lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi. Akibatnya, di beberapa kota besar, kemacetan tidak terhindarkan.
Oleh karena itulah, jika nanti diberikan mandat untuk memimpin Indonesia, pasangan presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan fokus membenahi sistem transportasi massal di dalam negeri agar masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Tidak tanggung- tanggung, dari upaya ini mereka menargetkan bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sampai dengan 30%.
Maruarar Sirait, politisi PDIP mengatakan, ada beberapa sarana transportasi publik yang akan digenjot oleh pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Salah satunya, menggenjot pembangunan jalur kereta.
"Sistem transportasi masif yang merakyat, bisa dijangkau publik, bagus ini akan dikembangkan supaya orang nyaman dan beralih ke transportasi publik ," kata Ara Kamis (12/6).
Imam Sugema, anggota tim ekonomi pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengatakan, pasangan calon presiden dan wakil presidennya juga akan menggenjot pembangunan monorail dan mass rapid transit (MRT). Sarana ini akan dibangun untuk menghubungkan bandara, pelabuhan dengan pusat, lingkat luar dan dalam kota.
Tidak hanya di darat, Imam juga mengatakan bahwa pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla juga akan menggenjot pembangunan transportasi masal yang terintegrasi baik di lautan maupun udara. Untuk laut misalnya Joko Widodo dan Jusuf Kalla bertekada akan meningkatkan jumlah kapal dan mengembangkan rute kapal laut yang menghubungkan seluruh kepulauan di Indonesia.
Bukan hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur transportasi orang, Imam juga mengatakan bahwa pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kallau juga akan fokus membenahi sarana transportasi barang. Untuk transportasi barang di darat, pasangan ini bertekad untuk menggenjot pembangunan jalur ganda kereta api barang.
Pembangunan jalur tersebut mereka akan fokuskan di pusat industri, konsumsi dan distribusi barang. "Jalur kereta api akan dihubungkan, tidak hanya untuk pusat produksi, konsumsi dan distribusi dan jaringan ekspor," kata Imam.
Selain itu untuk sektor kelautan, pasangan ini juga berjanji akan merevitalisasi dan mengembangkan sejumlah pelabuhan laut, mengembangkan dryport, meningkatkan jumlah pelabuhan kontainer. Mereka berharap dengan upaya tersebut, biaya logistik bisa ditekan hingga 5% per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News