kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dana PMN bagi BUMN tahun depan diharapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi


Jumat, 06 November 2020 / 20:11 WIB
Dana PMN bagi BUMN tahun depan diharapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi
ILUSTRASI. Pekerja konstruksi. KONTAN/Fransiskus Simbolon/09/09/2020


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mengalokasikan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 42,3 triliun. 

Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Isa Rachmatarwata mengatakan bahwa PMN di tahun 2021 ini disalurkan sebagai modalitas dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam rangka penanganan Covid-19. “Ini bukan sesuatu yang kita bedakan karena ini bersifat sejalan dengan penyelenggaraan pemulihan ekonomi,” kata Isa dalam konferensi secara daring, Jumat (6/11). 

DJKN juga menyebutkan ada total 9 BUMN yang akan mendapatkan kucuran dana PMN di tahun 2021 yang meliputi Sarana Multigriya Financial (SMF) sebesar Rp 2,25 triliun, PT Hutama Karya Rp 6,2 triliun, PT PLN Rp 5 Triliun, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) Rp 470 miliar, PT BPUI Rp 20 triliun, PT Pelindo III Rp 1,2 triliun, PT PAL Indonesia Rp 1,28 triliun dan PT Kawasan Industri Wijayakusuma, dan Indonesia Eximbank (LPEI) Rp 5 triliun. 

Ekonom CORE, Piter Abdullah menilai dorongan modal dari pemerintah melalui PMN memang diperlukan untuk melakukan pemulihan ekonomi selama atau setelah pandemi Covid-19. Sebab menurutnya di tahun mendatang ekonomi tentu masih dalam proses pemulihan. “Dan tentu sangat membutuhkan stimulus dari pemerintah, karena peran swasta masih akan terbatas,” kata Piter. 

Baca Juga: Pemerintah akan suntikkan dana PMN Rp 2 triliun ke Biofarma pada tahun ini

Akibat dampak pandemi Covid-19, Piter bilang bahwa meskipun dana PMN di tahun 2021 ini lebih tinggi dibanding tahun 2020, menurutnya alokasi tersebut memang ditujukan untuk membangkitkan kembali BUMN agar tidak dibiarkan berhenti. 

“Harus diakui bahwa ada BUMN yang merugi tetapi bukan berarti untuk dibiarkan mati sehingga perlu asq upaya untuk membangkitkannya kembali. Karena BUMN memiliki peran dan tujuan yang strategis,” jelasnya. 

Sehingga menurutnya, dengan alokasi anggaran PMN sebesar Rp 42,3 triliun ini diharapkan dapat menjadi penambahan modal yang dapat membangkitkan kembali ekonomi nasional. “Sehingga BUMN kita bisa menjadi perusahaan kelas global dan berdaya dengan modal yang diberikan,” tutupnya. 

Selanjutnya: Penjelasan Kemenkeu terkait PMN untuk 9 BUMN Rp 42,3 triliun pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×