Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengatakan saat ini bahan baku industri mulai menipis. Menurunnya bahan baku tersebut sebagai dampak penyebaran virus corona (COVID-19) di China khususnya Wuhan. COVID-19 membuat sejumlah kegiatan industri di Wuhan berhenti.
"Ada beberapa sektor yang dari Maret ini akan tersisa 2 hingga 3 bulan, terutama bidang farmasi, elektronik, bahan baku tekstil," ujar Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani di Kantor Presiden, Rabu (11/3).
Baca Juga: Pengamat: Omnibus law memungkinkan swasta asing investasi penuh di sektor pertahanan
Meski begitu, Rosan bilang ada angin segar dari Wuhan, China. Ia bilang kegiatan industri di Wuhan mulai bergerak sehingga produksi bisa berlangsung. Hal itu diharapkan Rosan bisa segera memasok bahan baku ke Indonesia. Pasalnya alternatif impor dari tempat lain tidak mudah dilakukan.
"Itu tidak gampang dan tidak murah karena mereka kebutuhan juga ambil dari China," terang Rosan.
Baca Juga: Penurunan penjualan ritel berlanjut sejalan pelemahan optimisme konsumen
Peran China memang besar bagi perdagangan Indonesia. Impor Indonesia dari China 25% sedangkan ekspor Indonesia ke China sebesar 16%.
Akibat penyebaran COVID-19 pertumbuhan ekonomi China diperkirakan melambat hingga 4,5%. Hal itu berdampak bagi Indonesia mengingat penurunan ekonomi China sebesar 1% bisa berpengaruh pada Indonesia sebesar 0,3%.
Baca Juga: Kabar baik, beberapa industri utama di Wuhan mulai berproduksi hari ini
Namun kunjungan Presiden China Xi Jinping ke China menunjukkan kepada dunia bahwa China telah berhasil mengendalikan virus corona yang mulai menyebar dari Wuhan. Hal ini juga membawa optimisme bahwa bahan baku impor dari China bisa didatangkan kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News