Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Makin terlihat dampak pelemahan global terhadap kinerja penerimaan kepabeanan dan cukai per September 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, penerimaan kepabeanan dan cukai hingga September 2023 sebesar Rp 195,6 triliun.
Jumlah tersebut menurun 15,8% YoY, dan juga baru mencakup 64,5% dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.
"Penurunan penerimaan kepabeanan dan cukai disebabkan oleh penurunan harga komoditas global dan kebijakan pengendalian konsumsi barang kena cukai," terang Sri Mulyani, Rabu (25/10) di Jakarta.
Kondisi tersebut terlihat dari penerimaan bea keluar dan bea masuk.
Baca Juga: Tren Perlambatan Setoran Pajak Industri Manufaktur Bisa Berlanjut
Per September 2023, penerimaan bea masuk sebesar Rp 36,9 triliun atau tumbuh 1,7% YoY. Namun, ini melambat dari pertumbuhan 3,0% YoY pada bulan sebelumnya.
Kondisi penerimaan bea masuk tersebut dipengaruhi oleh peningkatan tarif efektif menjadi 1,44% serta kurs dolar Amerika Serikat (AS) yang naik 3,7% YoY.
Sedangkan penerimaan bea keluar terkumpul Rp 8,1 triliun. Ini turun dalam 78,1% YoY yang dipengaruhi oleh penurunan bea keluar produk sawit sebesar 82,1% dan bea keluar tembaga yang turun 54,3% YoY.
Nah bila melihat penerimaan cukai, Sri Mulyani mencatat penerimaan cukai sebesar Rp 150,5 triliun. Ini pun tergerus 5,4% YoY.
Lebih lanjut, meski penerimaan kepabeanan dan cukai menurun, Sri Mulyani tetap menegaskan bahwa aktivitas ekonomi domestik tetap terjaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News