kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Imbas Harga Komoditas, Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Turun 12,81%


Selasa, 23 Mei 2023 / 14:37 WIB
Imbas Harga Komoditas, Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Turun 12,81%
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/12/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi penerimaan kepabenan dan cukai hingga akhir April 2023 mencapai Rp 94,5 triliun. Realisasi tersebut mencapai 31,17% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Hanya saja, penerimaan kali ini turun 12,81% YoY jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama di tahun lalu. 

Penerimaan kepabenan dan cukai yang sedikit melambat ini diakibatkan oleh penerimaan bea keluar (BK) dan cukai yang menurun. Namun demikian, penerimaan bea masuk (BM) masih menunjukkan kinerja positif.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, penerimaan bea masuk tercatat Rp 15,82 triliun atau tumbuh 3,32% YoY. Peningkatan penerimaan bea masuk ini disebabkan oleh naiknya kurs dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 6% serta tarif efektif yang naik menjadi 1,47% meskipun utilisasi FTA naik menjadi 34,94%.

Baca Juga: Pemerintah Kantongi PNBP Rp 217,8 Triliun hingga April 2023

"Kinerja impor kita yang mengalami penurunan sejak bulan Februari itu juga nanti terlihat dari kinerja bea masuk," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers, APBN Kita, Senin (22/5).

Hanya saja, penerimaan bea keluar (BK) tercatat Rp 4,11 triliun atau mengalami penurunan 71,69% YoY. Ini disebabkan oleh turunnya volume ekspor komoditas mineral dan harga CPO yang sudah termoderasi.

Misalnya saja, BK produk sawit mengalami penurunan 70,57% akibat harga CPO yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, Sri Mulyani bilang, untuk penerimaan cukai justru mengalami penurunan 5,07% yang disebabkan oleh penurunan produksi utamanya dari golongan I.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×