kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dalam dua tahun ke depan, suku bunga sulit turun


Rabu, 16 April 2014 / 15:35 WIB
Dalam dua tahun ke depan, suku bunga sulit turun
ILUSTRASI. Kenaikan UMP 2023 Diumumkan 28/11/2022, Cek Perkiraan


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tetap pada pendiriannya untuk melakukan pengetatan kebijakan ekonomi moneter dengan menetapkan suku bunga di level 7,5%.

Suku bunga BI disinyalir akan sulit diturunkan sebagai antisipasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Ekonom Senior Standard Chartered Fauzi Ichsan memprediksi, suku bunga acuan The Fed akan mulai dilakukan pada Juni 2015. "Akibatnya dua tahun ke depan suku bunga tidak dipangkas dulu," ujarnya di Jakarta, Rabu (16/4).

BI akan mengantisipasi risiko arus modal keluar yang akan terjadi apabila suku bunga The Fed dinaikkan. Selain itu, menurut Fauzi, suku bunga yang tetap dipertahankan 7,5% selama dua tahun ke depan juga sebagai antisipasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Dirinya memperkirakan akan terjadi kenaikan BBM bersubsidi, entah itu pada pemerintahan sekarang ataupun pada pemerintahan baru mendatang. Akibatnya inflasi akan meninggi.

Perkiraan Standard Chartered, kalau kenaikan BBM terjadi tahun ini maka inflasi bisa mencapai 7,5%-8%. Kalau tidak terjadi kenaikan maka inflasi bisa ditekan pada level 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×