kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dahlan Iskan minta maaf salah sebut pemeras BUMN


Rabu, 21 November 2012 / 14:23 WIB
Dahlan Iskan minta maaf salah sebut pemeras BUMN
ILUSTRASI. Diatomite mat atau keset diatomit adalah inovasi keset ramah lingkungan


Reporter: Dea Chadiza Syafina |

JAKARTA. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan meminta maaf kepada M. Ichlas El Qudsy dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Andi Timo Pangerang dari Fraksi Partai Demokrat, atas penyebutan nama keduanya dalam dugaan praktik pemerasan di BUMN. Pernyataan maaf itu diucapkan Dahlan lantaran kedua nama tersebut sama sekali tidak terlibat dalam kasus ini.

"Kepada dua orang itu saya minta maaf. Kemarin saya sudah buat pernyataan tertulis yang menyatakan keduanya bersih tidak terlibat," kata Dahlan seusai memberikan keterangan lanjutan kepada Badan Kehormatan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (21/11).

Ia menambahkan, dua nama yang sempat terseret ini, ia nyatakan bersih dan tidak memiliki keterlibatan apa pun dalam dugaan praktik pemerasan anggota parlemen di BUMN. "Ternyata memang nama orang yang lain," imbuh Dahlan.

Terkait dua nama yang disadari keliru ini, direksi BUMN sempat memberikan nama baru oknum anggota dewan yang diduga terlibat pemerasan. Dua nama ini merupakan nama yang benar-benar baru dan berbeda dengan yang disebutkan sebelumnya. Meski begitu, Dahlan tampak enggan untuk membeberkan inisial nama oknum anggota pemeras BUMN yang baru ini.

"Saya tidak akan menyampaikan soal itu. Karena semua itu rahasia," tandas Dahlan.

Lebih lanjut, Dahlan mengapresiasi langkah Badan Kehormatan DPR yang menanggapi laporannya dengan serius. "Saya menangkap BK mempunyai keseriusan yang luar biasa. Sehingga saya pun sudah menjelaskan dengan sejelas-jelasnya," ungkap Dahlan.

Selain itu, Dahlan pun mempersilakan pihak-pihak yang menuding dirinya dan jajarannya yang dinilai tidak konsisten dalam penyebutan nama oknum anggota dewan yang pernah diperbaiki itu. Dahlan juga mengaku masih membuka peluang, untuk melaporkan dugaan tindak pemerasan ini kepada penegak hukum terkait seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×