kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.686   10,00   0,06%
  • IDX 8.557   35,50   0,42%
  • KOMPAS100 1.186   5,91   0,50%
  • LQ45 861   3,35   0,39%
  • ISSI 302   2,54   0,85%
  • IDX30 443   -0,46   -0,10%
  • IDXHIDIV20 513   -0,07   -0,01%
  • IDX80 133   0,80   0,60%
  • IDXV30 137   0,46   0,34%
  • IDXQ30 142   0,02   0,02%

Dahlan berang subsidi pupuk organik dicabut DPR


Selasa, 11 Februari 2014 / 13:59 WIB
Dahlan berang subsidi pupuk organik dicabut DPR
ILUSTRASI. Meski didera kenaikan harga gandum global, Cerestar Indonesia (TRGU) tetap yakin dapat lampaui target laba tahun ini


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyayangkan keputusan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang mencabut subsidi untuk pupuk organik.

"Saya akan kumpulkan pemilik-pemilik program beras, karena minggu lalu subsidi pupuk organik dicabut oleh komisi IV," kata Dahlan, di Jakarta, Selasa (11/2).

Dahlan menyayangkan keputusan tersebut lantaran saat ini, Indonesia ingin menciptakan ketahanan pangan yang baik. Namun, justru subsidi pupuk dihapuskan. Menurut Dahlan, keputusan ini pun berseberangan dengan keinginan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang pada 2014 ini menginginkan pertanian di Indonesia go organic.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pupuk organik bisa diproduksi massif yakni dengan cara mengumpulkan pupuk-pupuk organik dari pedesaan, untuk kemudian diolah secara standar di petrokimia atau pabrik pupuk.  "Kemudian dibuat standar dan dijual ke petani dalam bentuk subsidi," terang dia.

Pupuk organik, lanjut Dahlan, jauh lebih baik dibanding pupuk kimia yang digalakkan pada zaman Presiden Soeharto. Menurut Dahlan, tanah justru akan semakin rusak jika terlalu banyak menggunakan pupuk kimia.

Untuk itu, ia memastikan akan mencari jalan keluar, agar penggunaan pupuk organik oleh para petani tidak terhenti, akibat dicabutnya subsidi. "BUMN akan cari jalan lah. Kalau ketemu kita akan diskusikan ini. Semua orang ngomong peningkatan produksi. Tapi jangan impor beras. Mudah-mudahan ada jalan minggu depan," katanya. JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyayangkan keputusan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang mencabut subsidi untuk pupuk organik.

"Saya akan kumpulkan pemilik-pemilik program beras, karena minggu lalu subsidi pupuk organik dicabut oleh komisi IV," kata Dahlan, di Jakarta, Selasa (11/2).

Dahlan menyayangkan keputusan tersebut lantaran saat ini, Indonesia ingin menciptakan ketahanan pangan yang baik. Namun, justru subsidi pupuk dihapuskan. Menurut Dahlan, keputusan ini pun berseberangan dengan keinginan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang pada 2014 ini menginginkan pertanian di Indonesia go organic.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pupuk organik bisa diproduksi massif yakni dengan cara mengumpulkan pupuk-pupuk organik dari pedesaan, untuk kemudian diolah secara standar di petrokimia atau pabrik pupuk.  "Kemudian dibuat standar dan dijual ke petani dalam bentuk subsidi," terang dia.

Pupuk organik, lanjut Dahlan, jauh lebih baik dibanding pupuk kimia yang digalakkan pada zaman Presiden Soeharto. Menurut Dahlan, tanah justru akan semakin rusak jika terlalu banyak menggunakan pupuk kimia.

Untuk itu, ia memastikan akan mencari jalan keluar, agar penggunaan pupuk organik oleh para petani tidak terhenti, akibat dicabutnya subsidi. "BUMN akan cari jalan lah. Kalau ketemu kita akan diskusikan ini. Semua orang ngomong peningkatan produksi. Tapi jangan impor beras. Mudah-mudahan ada jalan minggu depan," katanya. (

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×