kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

CT belum terima usulan kenaikan tarif listrik


Rabu, 04 Juni 2014 / 17:13 WIB
CT belum terima usulan kenaikan tarif listrik
ILUSTRASI. The Pale Blue Eye, film thriller detektif terbaru yang tayang di Netflix dan dibintangi oleh aktor legendaris Christian Bale.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengaku belum ada perbincangan mengenai usulan kenaikan tarif listrik untuk enam golongan pelanggan mulai 1 Juli 2014 nanti. "Belum ada sama sekali," ujar Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Rabu (4/6). 

Dia menambahkan, usulan kenaikan tarif listrik  masih harus dibahas dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mendapat persetujuan. Setelah itu baru akan dibawa dalam rapat kabinet jika memang mendapat persetujuan. Apalagi usulan ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini dilakukan untuk meredam lonjakan subsidi energi.

Seperti diketahui sebelumnya Menteri ESDM Jero Wacik telah mengusulkan kenaikan tarif listrik untuk enam golongan pelanggan mulai 1 Juli 2014. Usulan itu dikatakan dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR, Selasa (3/6). Enam golongan itu, antara lain untuk industri I-3 non go public, rumah tangga R-2 (3.500-5.500 volt ampere), pemerintah P-2 (di atas 200 kilo volt ampere), rumah tangga R-1 (2.200 volt ampere). Selain itu kenaikan tarif juga untuk penerangan jalan umum P-3 dan rumah tangga R-1 (1.300 volt ampere).

Dengan kenaikan itu, ESDM menghitung akan ada penghematan subsidi listrik mencapai Rp 8,51 triliun hingga akhir tahun 2014. Dengan penghematan itu, maka diharapkan pembengkakan subsidi sebesar mencapai Rp 110,03 triliun menjadi Rp 392,13 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014 tidak terjadi. Dalam RAPBN 2014 subsidi listrik dinaikkan menjadi Rp 107,15 triliun dari sebelumnya Rp 71,36 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×