kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

CT belum terima usulan kenaikan tarif listrik


Rabu, 04 Juni 2014 / 17:13 WIB
CT belum terima usulan kenaikan tarif listrik
ILUSTRASI. The Pale Blue Eye, film thriller detektif terbaru yang tayang di Netflix dan dibintangi oleh aktor legendaris Christian Bale.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengaku belum ada perbincangan mengenai usulan kenaikan tarif listrik untuk enam golongan pelanggan mulai 1 Juli 2014 nanti. "Belum ada sama sekali," ujar Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Rabu (4/6). 

Dia menambahkan, usulan kenaikan tarif listrik  masih harus dibahas dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mendapat persetujuan. Setelah itu baru akan dibawa dalam rapat kabinet jika memang mendapat persetujuan. Apalagi usulan ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini dilakukan untuk meredam lonjakan subsidi energi.

Seperti diketahui sebelumnya Menteri ESDM Jero Wacik telah mengusulkan kenaikan tarif listrik untuk enam golongan pelanggan mulai 1 Juli 2014. Usulan itu dikatakan dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR, Selasa (3/6). Enam golongan itu, antara lain untuk industri I-3 non go public, rumah tangga R-2 (3.500-5.500 volt ampere), pemerintah P-2 (di atas 200 kilo volt ampere), rumah tangga R-1 (2.200 volt ampere). Selain itu kenaikan tarif juga untuk penerangan jalan umum P-3 dan rumah tangga R-1 (1.300 volt ampere).

Dengan kenaikan itu, ESDM menghitung akan ada penghematan subsidi listrik mencapai Rp 8,51 triliun hingga akhir tahun 2014. Dengan penghematan itu, maka diharapkan pembengkakan subsidi sebesar mencapai Rp 110,03 triliun menjadi Rp 392,13 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014 tidak terjadi. Dalam RAPBN 2014 subsidi listrik dinaikkan menjadi Rp 107,15 triliun dari sebelumnya Rp 71,36 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×