kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.129   71,00   0,44%
  • IDX 7.073   89,18   1,28%
  • KOMPAS100 1.057   16,45   1,58%
  • LQ45 831   13,55   1,66%
  • ISSI 215   2,30   1,08%
  • IDX30 423   7,01   1,68%
  • IDXHIDIV20 510   7,78   1,55%
  • IDX80 120   1,85   1,56%
  • IDXV30 125   0,65   0,52%
  • IDXQ30 141   2,02   1,46%

Covid-19 Mereda, Realisasi Belanja Kesehatan Semester I 2023 Turun 9,1%


Kamis, 13 Juli 2023 / 13:46 WIB
Covid-19 Mereda, Realisasi Belanja Kesehatan Semester I 2023 Turun 9,1%
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan mencatat, realisasi belanja kesehatan hingga semester I 2023 sudah mencapai Rp 67,8 triliun. Realisasi ini lebih rendah 9,1% dari periode sama tahun lalu.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat, realisasi belanja kesehatan hingga semester I 2023 sudah mencapai Rp 67,8 triliun. Realisasi ini lebih rendah 9,1% dari periode sama tahun lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi belanja kesehatan ini lebih rendah dari tahun lalu karena pembayaran kesehatan untuk pasien Covid-19 tahun ini sudah mereda. Sementara itu, tahun lalu pembayaran klaim pasien dan insentif tenaga kesehatan dalam rangka penanganan Covid-19 masih sangat  tinggi.

“Belanja kesehatan ini turun dari tahun lalu 9,1% karena memang belanja untuk covid sudah mennurun dan kita menormalisir belanja untuk bidang keshatan,” tutur Sri Mulyani saat melakukan rapat kerja bersama Banggar DPR, Senin (10/7).

Baca Juga: Hingga Semester I, Kemenkeu Salurkan Rp 87,5 Triliun untuk Pensiunan PNS hingga TNI

Adapun realisasi belanja hingga semester I 2023 ini diantaranya disalurkan melalui belanja kementerian/Lembaga (K/L)kepada Kementerian Kesahatan Rp 36,2 triliun. Utamanya untuk bantuan iuran kepada 97,7 juta peserta PBI JKN sebeesar Rp 23,2 triliun. pelayanan kesehatan RS TNI dan Polri Rp 3,7 triliun.

Kemudian, disalurkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rp 947,6 miliar, siantaranya untuk pemeriksaan 9.094 sampel makanan. Lalu untuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) diantaranya untuk fasilitasi dan pembinaan 1.000 HPK kepada 1,5 juta keluarga dengan bawah dua tahun (baduta).

Selanjutnya melalui belanja non K/L sebesar Rp 5,1 triliun untuk jaminan kesehatan ASN/TNI/Polri. Terakhir, melalui belanja transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 20 triliun untuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk 9.970 Puskesmas, Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) di 6.239 balai penyuluhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×