kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cegah varian Mu, Lambda, dan C.1.2 tak masuk Indonesia, apa yang harus dilakukan?


Jumat, 17 September 2021 / 09:53 WIB
Cegah varian Mu, Lambda, dan C.1.2 tak masuk Indonesia, apa yang harus dilakukan?
ILUSTRASI. Indonesia harus waspada. Saat ini, muncul beragam varian atau mutasi dari Covid-19.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Menurut Dicky, luasanya pintu masuk ke Indonesia baik dari darat, laut, dan udara juga menjadi tantangan lainnya. 

"Oleh karena itu, keberadaan varian seperti Mu, Lambda, dan C 1.2, itu kita tidak perlu kaget kalau itu sudah masuk Indonesia," kata dia. 

Namun, ia mengingatkan, yang jauh lebih penting adalah bagaimana upaya pemerintah untuk meresponsnya. Menurutnya, strategi yang perlu dilakukan sama, yakni perkuat testing, tracing, dan treatment, protokol kesehatan 5M, serta vaksinasi. 

"Dan juga penguatan pembatasan, terus seperti itu dan tidak boleh abai, dan pekerjaan besar untuk menjaga stabilitas atau terkendalinya pandemi pada level test positivity rate yang jauh di bawah 5 persen dan faktor lainnya itu bukian perkara yang cukup dilakukan beberapa saat, tapi harus terus menerus hingga pandemi dicabut statusnya," tutur Dicky. 

Baca Juga: Vaksin, pola hidup sehat, dan prokes jadi senjata hadapi transisi pandemi ke endemik

Memperkuat pintu masuk negara

Pemerintah memutuskan untuk memperkuat seluruh pintu masuk negara agar varian Lambda, Mu dan C.1.2 tak masuk Indonesia. 

Hal itu diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebagaimana diberitakan Kontan, Selasa (14/9/2021). Upaya tersebut dilakukan dengan melengkapi dan memperkaya tahap proses karantina bagi mereka yang akan masuk ke Indonesia melalui jalur udara, darat dan laut. 

Budi menjelaskan, varian Lambda pertama ditemukan di Peru pada Desember 2020 dan sekarang sudah tersebar di 42 negara. Sedangkan varian Mu pertama kali ditemukan di Kolombia Januari 2021 dan sudah tersebar di 49 negara. 

Tiga varian tersebut saat ini sedang dalam penelitian terkait perilaku, laju penularan hingga seberapa besar varian tersebut dapat menghindar dari antibodi yang terbentuk secara natural maupun vaksinasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa yang Harus Dilakukan agar Varian Corona Mu, Lambda, dan C.1.2 Tak Masuk Indonesia?"
Penulis : Dandy Bayu Bramasta
Editor : Sari Hardiyanto

Selanjutnya: Angka kesembuhan Covid-19 terus bertambah mencapai 3.968.152 orang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×