Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sebagai informasi, Proyek Prioritas Strategis atau Major Project yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 mencatat, ada kebutuhan alokasi pendanaan dalam 5 tahun senilai Rp 25 triliun pada sektor perikanan, yang pengelolaannya diserahkan pada 10 Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah (pemda).
Major Project berupa revitalisasi tambak di kawasan sentra produksi udang untuk mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya (ikan) menjadi 10,32 juta ton pada tahun 2024 atau tumbuh 8,5% per tahun dan meningkatkan pertumbuhan ekspor udang 8% per tahun.
Major Project tersebut melibatkan KKP, KemenPUPR, Kemendag, KemenATR/BPN, KemenESDM, Kemenristek/BRIN, KLHK, LIPI, BPPT, Pemda, dan Badan Usaha (BUMN/Swasta). Lokasinya fokuskan di Pantai Utara Jawa, Lampung, Sulawesi Selatan, dan NTB dengan kebutuhan pendanaan sebesar Rp 25 triliun, yang terdiri dari APBN sebesar Rp 3,3triliun dan KPBU/Swasta sebesar Rp 21,7triliun.
Baca Juga: Per 6 Agustus, pagu program Pemulihan Ekonomi Nasional sudah terserap 21,8%
“Salah satu di dalamnya adalah udang yang merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan dalam RPJMN 2020-2024,” terang Sri Yanti.
Rincian kegiatan Major Project Revitalisasi Tambak ini adalah:
- Rehabilitasi saluran tambak (KemenPUPR, KKP, Pemda)
- Peningkatan inovasi, adopsi dan teknologi untuk peningkatan produksi dan produktivitas (KKP, Kemenristek/BRIN, LIPI, BPPT, Swasta)
- Pengembangan Infrastruktur pendukung: jalan, listrik, air, pasar, IPAL, dan coldstorage (KKP, KemenESDM, Kemendag, KemenPUPR, BUMN PLN)
- Pengembangan Industri Perbenihan dan Induk Udang Nasional dan Kesehatan Ikan (KKP, Swasta)
- Pengelolaan dan Pendayagunaan Tata Ruang Pesisir dan harmonisasi Perizinan (KKP, KemenATR/BPN, KemenPUPR, KLHK, KemenESDM, Pemda).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News