Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah optimistis sektor perikanan bisa menjadi bantalan terhadap potensi resesi ekonomi yang diperkirakan melanda Indonesia di sisa tahun ini.
Seperti diketahui, dari 17 lapangan usaha yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 16,24% pada kuartal II-2020 dibanding kuartal I-2020. Meski demikian, sektor perikanan mengalami kontraksi 0,63% dibanding periode sama tahun 2019 lalu yang tumbuh 6,24%.
“Kami mendorong agar potensi perikanan terus ditingkatkan. Salah satunya dengan menjadikan penggunaan produk perikanan sebagai menu utama setiap rumah tangga dan perhotelan,” kata Direktur Kelautan dan Perikanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Sri Yanti JS, dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (11/8).
Baca Juga: Dukung nelayan, KKP dapat tambahan anggaran Rp 475 miliar
Menurut Sri Yanti, kontraksi perekonomian Indonesia membuat seluruh stakeholders terkait untuk bersama bersinergi mengatasinya melalui kerja-kerja produktif. Salah satunya adalah dengan meningkatkan konsumsi produk perikanan nasional. Baik ikan, udang, kerang, dan jenis lainnya, yang berimplikasi pada peningkatan produktivitas nelayan dan pembudidaya ikan.
Ia menyebutkan, peningkatan produk perikanan berdampak pada peningkatan perekonomian dan daya beli para nelayan dan pembudidaya ikan. Sehingga bisa menjadi bantalan penting bagi potensi terjadinya resesi ekonomi.
"Apalagi dengan jumlah nelayan Indonesia yang saat ini mencapai 2,01 juta orang, di mana 80% diantaranya merupakan nelayan skala kecil, serta 4,30 juta orang pembudidaya ikan,” ujar Sri Yanti.