kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cegah korupsi, ini tiga strategi Kemensos dalam menyalurkan bansos


Senin, 26 Juli 2021 / 17:17 WIB
Cegah korupsi, ini tiga strategi Kemensos dalam menyalurkan bansos
ILUSTRASI. Sejumlah warga memakai masker saat mengantre Bantuan Sosial Tunai (BST) yang disalurkan petugas Pos Indonesia di kawasan Kebon Jahe, Jakarta Pusat, Rabu (21/7/2021). KONTAN/Fransiskus SImbolon


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

Vivi mengatakan, pemerintah melakukan sejumlah respon cepat. Diantaranya melalui penambahan anggaran untuk program perlindungan sosial seperti pemberian bantuan sosial (bansos).

“Untuk respons cepat pastinya berbagai bentuk bansos yang diperpanjang waktunya (seperti tambahan 2 bulan bansos tunai) dan bantuan sembako yang diupayakan tepat waktu. Untuk yang sedikit di atas garis kemiskinan, pemerintah sekarang juga memberikan (menyiapkan) bantuan upah,” ujar Vivi kepada Kontan.co.id, Sabtu (24/7)

Vivi menerangkan, pemerintah akan terus memantau perkembangan pandemi Covid-19. Selanjutnya, program perlindungan sosial akan disesuaikan dengan perkembangan terbaru penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Bansos terbatas, Kemensos ajak masyarakat putuskan mata rantai penyebaran Covid 19

Vivi menuturkan, dalam rencana kerja pemerintah tahun 2022, beberapa program terkait penanggulangan kemiskinan diantaranya pemutakhiran data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), perluasan manfaat sasaran dan program reguler bantuan sosial.

Kemudian, pemberdayaan ekonomi produktif. Diantaranya melalui akses permodalan dan pelatihan bagi UMKM. “Untuk 2022 tidak ada yang baru. Paling meneruskan yang sudah diberikan ke UMKM tahun ini. Sambil menunggu perkembangan Covid-19,” ujar Vivi.   

Sebaga informasi, berdasarkan data BPS jumlah penduduk hampir (rentan) miskin pada Maret 2021 sebesar 7,78% atau setara dengan 21,14 juta penduduk. Sementara jumlah penduduk hampir (rentan miskin) pada Maret 2020 sebesar 7,65% atau setara dengan 20,69 juta penduduk. 

Selanjutnya: BNI percepat penyaluran bansos PKH dan sembako Rp 16,51 triliun, ini strateginya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×