kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Cara menangkal efek virus corona terhadap produk ekspor Indonesia


Selasa, 25 Februari 2020 / 17:04 WIB
Cara menangkal efek virus corona terhadap produk ekspor Indonesia
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1). Kementerian Perdagangan menargetkan ekspor melonjak hingga dua digit pada 2020 mendatang. Nilai ekspor pada triwulan III 2019 hanya sebesar 0,02%. Pertumbuhan tersebut


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Selanjutnya, ada juga negara Taiwan dengan memanfaatkan adanya perjanjian kerjasama bilateral antara Indonesia dan negara tersebut lewat Indonesia-Taiwan Economic Cooperation Agreement (ECA).

Lebih lanjut, Enrico memandang bahwa Indonesia masih bisa menembus pasar negara Uni Eropa seperti Italia, Spanyol, dan Belanda. Peluang ini hadir seiring dengan Indonesia yang masih dalam tahap negosiasi untuk perjanjian berdagangan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).

Baca Juga: Jokowi akan umumkan insentif peredam dampak negatif virus corona hari ini

Sementara dari sisi impor, Enrico melihat bahwa Indonesia masih bisa mengandalkan impor dari negara lain seperti Australia, Amerika Serikat, India, dan Selandia Baru untuk makanan-makanan berprotein dan hewan hidup.

Sebagai tambahan informasi, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas yang paling banyak diekspor Indonesia ke China di sepanjang tahun 2019 adalah bahan bakar mineral dengan nilai US$ 6,22 miliar, lemak dan minyak hewan/nabati dengan nilai US$ US$ 3,63 miliar, serta besi dan baja dengan nilai US$ 3,12 miliar.

Baca Juga: Simak rekomendasi untuk saham emiten pertambangan

Sementara barang yang banyak diimpor dari China oleh Indonesia di sepanjang tahun lalu adalah barang modal seperti mesin dan peralatan mekanis dengan nilai mencapai US$ 10,67 miliar, mesin dan perlengkapan elektrik dengan nilai US$ 9,21 miliar, serta besi dan baja senilai US$ 2,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×