kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cara menangkal efek virus corona terhadap produk ekspor Indonesia


Selasa, 25 Februari 2020 / 17:04 WIB
Cara menangkal efek virus corona terhadap produk ekspor Indonesia
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1). Kementerian Perdagangan menargetkan ekspor melonjak hingga dua digit pada 2020 mendatang. Nilai ekspor pada triwulan III 2019 hanya sebesar 0,02%. Pertumbuhan tersebut


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Selanjutnya, ada juga negara Taiwan dengan memanfaatkan adanya perjanjian kerjasama bilateral antara Indonesia dan negara tersebut lewat Indonesia-Taiwan Economic Cooperation Agreement (ECA).

Lebih lanjut, Enrico memandang bahwa Indonesia masih bisa menembus pasar negara Uni Eropa seperti Italia, Spanyol, dan Belanda. Peluang ini hadir seiring dengan Indonesia yang masih dalam tahap negosiasi untuk perjanjian berdagangan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).

Baca Juga: Jokowi akan umumkan insentif peredam dampak negatif virus corona hari ini

Sementara dari sisi impor, Enrico melihat bahwa Indonesia masih bisa mengandalkan impor dari negara lain seperti Australia, Amerika Serikat, India, dan Selandia Baru untuk makanan-makanan berprotein dan hewan hidup.

Sebagai tambahan informasi, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas yang paling banyak diekspor Indonesia ke China di sepanjang tahun 2019 adalah bahan bakar mineral dengan nilai US$ 6,22 miliar, lemak dan minyak hewan/nabati dengan nilai US$ US$ 3,63 miliar, serta besi dan baja dengan nilai US$ 3,12 miliar.

Baca Juga: Simak rekomendasi untuk saham emiten pertambangan

Sementara barang yang banyak diimpor dari China oleh Indonesia di sepanjang tahun lalu adalah barang modal seperti mesin dan peralatan mekanis dengan nilai mencapai US$ 10,67 miliar, mesin dan perlengkapan elektrik dengan nilai US$ 9,21 miliar, serta besi dan baja senilai US$ 2,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×