kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.336   43,00   0,26%
  • IDX 7.266   73,98   1,03%
  • KOMPAS100 1.031   4,20   0,41%
  • LQ45 782   3,01   0,39%
  • ISSI 241   3,91   1,65%
  • IDX30 404   2,04   0,51%
  • IDXHIDIV20 465   1,07   0,23%
  • IDX80 116   0,40   0,35%
  • IDXV30 118   -0,12   -0,10%
  • IDXQ30 129   0,69   0,54%

Capai 80%, Portofolio Investasi Iuran Tapera Paling Banyak ke Obligasi


Jumat, 31 Mei 2024 / 19:20 WIB
Capai 80%, Portofolio Investasi Iuran Tapera Paling Banyak ke Obligasi
ILUSTRASI. BP Tapera mengungkapkan porsi investasi dari iuran Tapera berada di pasar obligasi khususnya SBN


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menyebut porsi investasi dari iuran Tapera paling besar ditempatkan pada instrumen obligasi. Di mana mayoritas ditempatkan pada Surat Berharga Negara (SBN).

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho menjelaskan bahwa portofolio investasi yang ditempatkan pada SBN tersebut bersumber dari peserta Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum PNS) yang telah merampungkan kepesertaannya.

“Ini kita optimalkan melalui kontrak investasi kolektif yang itu dijalankan oleh para manager investasi dan portofolionya kurang lebih 80% (ditempatkan) di obligasi,” ujarnya dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (31/5).

Heru mengungkapkan, selain penempatan pada portofolio SBN, iuran Tapera juga bakal dialokasikan pada instrumen obligasi korporasi. Dia memastikan, instrumen investasi obligasi akan dipilih minimal yang memiliki kualitas tertinggi.

“Kebanyakan portofolionya ada di triple A, jadi memang sangat aman. Itu risk appetite yang selama ini kita jadikan sebagai guidance dan selalu kita evaluasi (dengan) para manager investasi setiap tiga bulan,” ungkapnya.

Baca Juga: BP Tapera Buka Suara Soal Manfaat Iuran Tapera

Berdasarkan catatan KONTAN, BP Tapera menggandeng tujuh manajer investasi dengan membuat kontrak investasi kolektif (KIK). Di antaranya, PT Bahana TCW Investment Management, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT BNI Asset Management, PT. BRI Manajemen Investasi, PT Mandiri Manajemen Investasi, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT Schroder Investment Management Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×