kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cakupan vaksinasi nasional capai 90 juta dosis pertama dan 50 juta dosis lengkap


Kamis, 30 September 2021 / 09:54 WIB
Cakupan vaksinasi nasional capai 90 juta dosis pertama dan 50 juta dosis lengkap
ILUSTRASI. Suasana vaksin Covid1-19 di Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/9).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

Pemerintah akan memaksimalkan aplikasi PeduliLindungi sebagai alat monitoring mobilitas masyarakat. Pada Oktober mendatang, Kemenkes akan memperbarui fitur PeduliLindungi sehinga bisa diakses di aplikasi platform digital lainnya yang sudah berkoordinasi, seperti Gojek, Grab, Link Aja, Tokopedia, Traveloka, Tiket, Dana, Cinema XXI, hingga Jaki, yakni aplikasi layanan publik yang dibuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Nadia mengatakan, ke depannya masyarakat tidak perlu mengunduh aplikasi PeduliLindungi terutama yang tidak memakai ponsel pintar.

Bagi masyarakat yang ingin bepergian dengan pesawat dan kereta api, meskipun tanpa mengunduh aplikasi PeduliLindungi, status hasil tes swab PCR maupun antigen dan sertifikat vaksin warga yang bepergian tetap bisa teridentifikasi.

Status tersebut bisa diketahui melalui nomor NIK saat membeli tiket. Warga yang naik kereta api, hal itu sudah tervalidasi pada saat pesan tiket., sehingga tanpa menggunakan handphone pun itu bisa diidentifikasi bahwa yang bersangkutan sudah memiliki vaksin dan ada hasil tesnya (PCR atau antigen).

Masyarakat juga bisa memeriksanya secara mandiri di aplikasi PeduliLindungi di tempat yang tidak terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.

Baca Juga: Mudah, ini cara cek sertifikat vaksin Covid-19 tanpa instal aplikasi PeduliLindungi

Caranya dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Nantinya, masyarakat dapat mengetahui langsung mengenai kelayakan statusnya untuk masuk ke tempat tersebut melalui notifikasi yang muncul.

“Masyarakat tidak perlu ragu mengunduh PeduliLindungi karena tujuannya berikan perlindungan terhadap Covid-19,” ujar Nadia.

Nadia menyampaikan tren positif terkait Covid-19 terus menunjukkan perbaikan. Angka Covid-19 nasional mingguan turun 26 persen sedangkan kematian menurun 37 persen, namun masih ada insiden kematian tinggi di Kalimantan Utara.

Testing rate nasional naik menjadi 4,4 orang per 1000 per minggu, di atas standar WHO yang mensyaratkan 1 per 1000 orang per minggu.

Sejumlah provinsi bahkan menunjukkan testing rate tinggi, yaitu DIY, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur dan DKI Jakarta.

Positivity rate nasional juga di angka 1,4% jauh dari angka 5% yang ditentukan WHO. Keterisian tempat tidur saat ini tidak ada yang di atas 60%.

Baca Juga: Susah mengunduh aplikasi PeduliLindungi, Kemenkes memberikan solusi ini

“Tren positif ini sebagai bukti keseriusan kita semua dalam mengendalikan pandemi,” tandas Nadia.

Nadia mengingatkan vaksinasi lansia harus ditingkatkan. Masih ada sejumlah wilayah yang vaksinasi lansia dosis pertama rendah, yaitu Sumatera Barat, Aceh, Maluku Utara dan Papua.

“Kami berharap strategi dapat disusun sesuai dengan permasalahan atau hambatan yang spesifik di masing-masing wilayah untuk meningkatkan cakupan pada kelompok rentan ini,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×