kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cadangan Devisa Oktober 2022 Turun, Ini Penyebabnya


Senin, 07 November 2022 / 18:17 WIB
Cadangan Devisa Oktober 2022 Turun, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (8/4). Cadangan Devisa Oktober 2022 Turun, Ini Penyebabnya.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2022 sebesar US$ 130,2 miliar. 

Angka ini mengalami penurunan US$ 600 juta dari posisi Oktober 2022 yang sebesar US$ 130,8 miliar.

Angka tersebut setara dengan pembiayaan 5,8 bulan impor atau 5,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Mengutip laporan Bank Indonesia, penurunan tersebut dipengaruhi pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah dan perlunya stabilisasi nilai tukar Rupiah seiring dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Juga: Cadangan Devisa Oktober 2022 Turun Jadi US$ 130,2 Miliar

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, penurunan tipis yang sebesar US$ 600 juta tersebut tidak lepas dari peran arus keluar modal asing dari pasar obligasi. 

Tercatat bahwa arus aliran keluar dari pasar obligasi sebesar US$ 1,1 miliar. Sementara itu masih terdapat aliran masuk dari pasar saham, yang tercatat sebesar US$ 0,7 miliar.

Selain itu, Josua melihat, penurunan cadangan devisa juga sudah terefleksi dari pelemahan Rupiah pada bulan Oktober 2022 yang sebesar 2,42% mont to month (mom). 

Berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya, seiring dengan pemerintah yang tidak melakukan penerbitan obligasi valas, sehingga cadangan devisa cenderung mencerminkan arus modal di dalam negeri.

Ke depannya, Josua meramal cadangan devisa masih berpotensi turun di bulan November, namun akan kembali naik di bulan Desember 2022. 

Baca Juga: Begini Saran Para Ekonom Agar Eksportir Betah Parkir DHE di Indonesia

Hal ini berkaitan dengan sentimen The Fed yang masih menekan Rupiah dan obligasi akibat Federal Open Market Committee (FOMC) di awal bulan.

Namun demikian, dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan ekspektasi, Josua melihat arus modal berpotensi masuk dari pasar saham.

"Secara umum, hingga akhir tahun, cadangan devisa diperkirakan berada pada kisaran US$ 130 miliar hingga US$ 132 miliar," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Senin (7/11).

Sementara itu, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai ke depannya.

Hal ini didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×