kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cadangan devisa hingga akhir Juli diramal tergerus lagi


Minggu, 05 Agustus 2018 / 20:44 WIB
Cadangan devisa hingga akhir Juli diramal tergerus lagi
ILUSTRASI. Uang rupiah dan dollar AS


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penurunan cadangan devisa (cadev) yang terjadi sejak Februari lalu, diperkirakan masih  berlanjut hingga akhir Juli 2018. Salah satunya, dalam rangka intervensi nilai tukar rupiah yang juga melanjutkan tren pelemahan sepanjang Juli.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), kurs rupiah sempat melemah hingga menyentuh level Rp 14.541 per dollar AS pada 24 Juli 2018. Meski kembali menguat ke level Rp 14.413 per dollar AS pada 31 Juli 2018.

Padahal, Bank Indonesia (BI) telah menaikkan bunga acuan hingga 100 basis points (bps) sepanjang tahun. BI juga telah mereakivasi Sertifikat BI (SBI) tenor 9 dan 12 bulan, meski baru dilakukan di pekan terakhir di bulan lalu.

Kepala Ekonom CIMB Niaga Adrian Panggabean memperkirakan, posisi cadev akhir Juli masih akan turun sekitar US$ 1 miliar-US$ 2 miliar menjadi US$ 118,8 miliar-US$ 117,8 miliar. Sebab, tidak ada penerbitan global bond selama Juli dan neraca perdagangan diperkirakan surplus, tetapi rendah. Walaupun di bulan lalu terdapat inflow ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 9 triliun.

"Tetapi pembayaran utang luar negeri jalan terus, pembayaran dividen juga ada meski tidak banyak, dan keperluian volatilitas rupiah masih ada," kata Adrian kepada KONTAN, Minggu (5/8).

Peneliti Institute Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara juga memperkirakan, cadev akan turun sekitar US$ 2 miliar menjadi US$ 117 miliar. Sebab, kebutuhan dollar yang meningkat seiring normalnya kegiatan impor pasca Idul Fitri, selain tekanan global yang membesar akibat ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate dua kali lagi hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×