Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan menyiapkan langkah untuk menarik devisa hasil ekspor ke dalam negeri dan disimpan dalam bentuk rupiah sebsuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya dengan upaya biaya swap yang lebih murah.
"Kami akan terus berupaya supaya swap maupun forward terus murah," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Jumat (3/8).
Menurut Perry, saat ini sekitar 80%-81% DHE telah masuk ke perbankan Indonesia. Sayangnya, yang dikonversikan dalam mata uang rupiah baru sekitar 15%-16% saja.
Padahal, biaya swap di BI menurutnya juga cukup murah. Yaitu, sekitar 5% untuk tenor satu bulan dan sekitar 6% untuk tenor enam bulan.
Makanya, "Kami juga dorong eksportir melakukan konversi ke rupiah atau lakukan swap bagi importir atau yang ingin membayar utang tidak harus semuanya melalui spot, tetapi bisa melalui forward dengan biaya yang relatif lebih murah," tambahnya.
Perry juga bilang, pihaknya akan menjajaki upaya-upaya lainnya untuk menarik DHE dan dikonversi ke rupiah. Sayangnya, Perry masih enggan membocorkannya.
"Kami juga eksplore opsi lain yang dimungkinkan. Nanti kami akan komunikasikan lebih lanjut dengan koordinasi yang sangat intens antara pemerintah, BI, dan OJK," tambah Perry.
Dihubungi terpisah, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan, mengenai upaya untuk membuat biaya swap lebih murah dan opsi lain yang akan diambil BI, masih dalam pembahasan internal.
"Pada waktunya nanti akan disosialisasikan ke korporasi dan perbankan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News