kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Cadangan Devisa Diprediksi Naik, Rupiah Berpotensi Tertekan Pemilu & Pasar Global


Sabtu, 06 Januari 2024 / 06:48 WIB
Cadangan Devisa Diprediksi Naik, Rupiah Berpotensi Tertekan Pemilu & Pasar Global
ILUSTRASI. Suasana aktifitas bongkar muat di Makassar New Port (MNP), Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (26/1/2023). Cadangan Devisa Indonesia diprediksi akan meningkat pada bulan Desember 2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

David menilai, stabilnya rupiah pada akhir 2023 didorong oleh masuknya dana asing ke pasar keuangan dalam negeri. "Aliran dana asing di investasi portofolio, baik saham maupun obligasi, cukup baik sampai akhir tahun, sehingga kurs rupiah relatif stabil," kata dia.

Meski demikian, nilai tukar rupiah masih mungkin mendapat tekanan pada tahun ini. Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengungkapkan, tekanan rupiah pada tahun ini berasal dari pasar global maupun dalam negeri. 

"Perlambatan permintaan global, ketidakpastian terkait potensi penurunan suku bunga acuan The Fed, juga adanya pemilu baik di Indonesia maupun negara lain," ungkap dia, kemarin.

Baca Juga: Awas! Tantangan Rupiah Bikin Cadangan Devisa 2024 Makin Berfluktuasi

Riefky mengingatkan, tahun ini bukan hanya Indonesia yang menyelenggarakan pemilu. Setidaknya ada sekitar 40 negara yang akan menyelenggarakan pesta rakyat pada tahun ini. Biasanya, situasi pemilu akan memengaruhi pergerakan nilai investasi langsung maupun investasi portofolio.

Riefky pun mewanti-wanti, tekanan rupiah yang cukup besar akan membuat pergerakan cadangan devisa tahun ini lebih fluktuatif. Ia masih yakin jika cadangan devisa masih cukup kuat dalam menjaga tekanan Mata Uang Garuda. 

"Dengan adanya kebijakan terkait dengan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA), juga ada kemungkinan penurunan suku bunga The Fed," tambah Riefky.

Baca Juga: Menguat 1% di 2023, Apresiasi Rupiah Diperkirakan Berlanjut ke Rp 15.100 Tahun 2024

Riefky memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah tahun ini di kisaran Rp 14.800 hingga Rp 15.200 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×