Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa Indonesia pada April 2023 menurun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa pada periode April 2023 sebesar US$ 144,2 miliar atau turun 0,7% dari Maret 2023 yang sebesar US$ 145,18 miliar.
Namun, bila menilik komponen pembentuk cadangan devisa, hanya satu komponen yang mencatatkan penurunan nilai. Sisanya, justru meningkat bila dibandingkan bulan sebelumnya.
Mengutip data Special Data Dissemination Standard (SDDS) di laman resmi BI, satu-satunya komponen yang menurun pada bulan tersebut adalah Foreign Currency Reserves.
Komponen tersebut tercatat sebesar US$ 129,92 miliar atau turun 0,83% dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 131,01 miliar.
Baca Juga: Pupuk Cadangan Devisa dengan Investasi Langsung
Foreign currency reserves terdiri dari uang kertas asing dan simpanan, serta derivatif keuangan. Komponen ini juga bisa berupa surat berharga seperti penyertaan, saham, obligasi, dan instrumen pasar uang lainnya.
Foreign currency reserves juga mencakup tagihan otoritas moneter kepada orang asing atau bukan penduduk (nonresiden).
Sedangkan komponen lainnya yang mencatat peningkatan adalah, pertama, Other Reverses Assets.
Komponen ini tercatat US$ 641,58 juta atau naik 3,26% dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 621,28 juta.
Kenaikan ini merupakan kenaikan tertinggi dibandingkan dengan komponen lain yang mencatat peningkatan nilai.
Adapun Other Reverses Assets merupakan komponen yang mencakup tagihan yang tidak termasuk dalam kategori tagihan lainnya.
Kedua, komponen IMF Reserve Position in The Fund (RPF) yang tercatat US$ 1,07 miliar taua naik 0,40% dari US$ 1,06 miliar pada bulan sebelumnya.
RPF merupakan cadangan devisa dari suatu negara yang ada di rekening Dana Moneter Internasional (IMF).
RPF ini juga menunjukkan posisi kekayaan dan tagihan negara tersebut kepada IMF sebagai hasil transaksi dengan organisasi tersebut dan menunjukkan keanggotaannya.
Anggota IMF dapat memiliki posisi di Fund’s General Resources Account yang dicatat pada kategori cadangan devisa.
Ketiga, komponen Special Drawing Rights (SDRs) yang tercatat US$ 7,52 miliar atau naik 0,40% dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 7,49 miliar.
SDRs merupakan suatu fasilitas yang diberikan oleh IMF kepada anggotanya untuk menambah likuiditas internasional. Fasilitas ini memungkinkan bertambah atau berkurangnya cadangan devisa di negara-negara anggota.
Baca Juga: Cadangan Devisa Akan Memadai, Berikut Faktor Pendorongnya
Keempat, komponen emas moneter atau monetary gold yang tercatat US$ 6,0 miliar atau naik 0,38% dari US$ 4,98 miliar pada bulan sebelumnya.
Emas moneter adalah persediaan emas yang dimiliki oleh bank sentral, berupa emas batangan yang memenuhi persyaratan internasional tertentu, seperti London Good Delivery (LGD).
Selain itu, yang termasuk monetary gold adalah emas murni, serta mata uang emas yang berada di dalam negeri maupun luar negeri.
Otoritas moneter yang ingin menambah emas miliknya, bisa menambang emas baru atau membeli emas dari pasar, tetapi harus memonetisasi emas tersebut.
Sebaliknya, otoritas moneter juga bisa mengeluarkan kepemilikan emas untuk tujuan non moneter, tetapi harus mendemonetisasi emas tersebut.
Sebagai tambahan informasi, BI mengonfirmasi pencatatan nilai cadangan devisa dalam statistik pada umumnya menurut harga pasar, yaitu kurs pasar yang berpengaruh pada saat transaksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News