kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BWT: Komitmen pemerintah terhadap koperasi hanya slogan


Rabu, 28 September 2011 / 12:20 WIB
ILUSTRASI. Penyebaran virus corona di Seoul


Reporter: Eka Saputra | Editor: Edy Can


JAKARTA. Baitul Mal wa Tamwil (BMT) Indonesia menilai komitmen pemerintah terhadap koperasi lebih banyak bersifat slogan. Ketua II Perhimpunan BMT Indonesia Awali Rizky beralasan pemerintah tak bersungguh-sungguh memberdayakan koperasi.

Padahal, Awali menilai koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan mikro yang penting di Indonesia baik dari kinerja keuangan maupun jumlah masyarakat yang dilayaninya. Dia mencontohkan seperti BMT.

Menurutnya, sampai dengan pertengahan 2006 ada sekitar 3.200 koperasi yang beroperasi di Indonesia dengan aset total mencapai Rp 2 triliun. Jumlah anggota masyarakat yang dilayani mencapai tiga juta orang. "Dengan jumlah pekerja yang terserap sebanyak 60.000 orang,” paparnya (28/9).

Dia juga mengingatkan, lembaga keuangan mikro lebih tahan terhadap goncangan perekonomian Indonesia. Karena itu, dia menyayangkan sikap pemerintah yang cenderung mendukung pengembangan ekonomi yang berbasis kepemilikan asing.

Salah satu parameter kuatnya kepemilikan asing itu, menurut Awalil, tercermin lewat porsi kepemilikan atas bank yang terus meningkat. Tahun ini, dia mengungkapkan kepemilikan asing sudah mencapai 60%. Akibat dominasi asing, dia bilang, koperasi pelaku utama ekonomi Indonesia sulit bangkit.

Untuk itu, ia berharap pemerintah lebih memberi perhatian pada BMT selaku koperasi penyedia jasa keuangan syariah supaya tidak tergerus bank-bank asing yang belum tentu berpihak pada kepentingan ekonomi Indonesia. Dalam data terbaru di tahun 2010, diperkirakan ada 3.900 BMT yang beroperasi, dengan total aset mencapai Rp 4 triliun. Namun, jumlah nasabahnya tidak mengalami perubahan secara signifikan tetap berada di kisaran 3 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×