kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,54   -19,95   -2.16%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bupati Minahasa Selatan ke Istana, tak diundang Jokowi hingga pernah diperiksa KPK


Senin, 21 Oktober 2019 / 17:16 WIB
Bupati Minahasa Selatan ke Istana, tak diundang Jokowi hingga pernah diperiksa KPK
Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu melambaikan tangannya saat berjalan memasuki Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kedatangan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu ke Istana Kepresidenan ternyata tanpa undangan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia datang Senin (21/10) pagi, bertepatan dengan rencana Jokowi mengumumkan kabinet baru.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Mahmudin mengatakan, Tetty tak diundang oleh Presiden. "Tidak diundang," ucap dia kepada wartawan, Senin siang.

Menurut Bey, Tetty datang ke Istana karena diusulkan Partai Golkar sebagai menteri. "Tadi ada Ibu Tetty, usul dari Partai Golkar. Beliau bertemu Pak Airlangga," katanya.

Baca Juga: Berkemeja putih, Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo sambangi Istana

Bey menjelaskan, setelah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Tetty langsung meninggalkan Istana. Kepergian Tetty tak terpantau lewat pintu keluar, tempat media menunggu.

Sementara Airlangga tak menjelaskan secara detail kedatangan Tetty ke Istana dan kenapa kadernya tak ikut bertemu Presiden. "Ya, tentu karena beliau sebagai bupati banyak hal yang dibahas. Tetapi juga belum tentu dengan Pak Presiden," ujar dia.

Pernah diperiksa KPK

Juru bicara KPK Febri Diansyah menyatakan, KPK pernah memeriksa Tetty sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi yang menjerat politikus Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso.

Baca Juga: NasDem: Gubernur NTT Viktor Laiskodat mundur dari bursa menteri Jokowi

"Saat itu kami menelusuri dugaan sumber gratifikasi yang diberikan pada anggota DPR, Bowo Sidik, terkait revitalisasi pasar di Minahasa Selatan," kata Febri dalam keterangan tertulis, Senin siang.

Febri menuturkan, Tetty diperiksa dalam penyidikan dan persidangan kasus tersebut. Hingga kini, proses persidangan itu terus berlanjut.

Dalam pengembangan kasus tersebut, KPK baru saja menetapkan Direktur PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Taufik Agustono. "Terkait pemberi gratifikasi belum ada tersangka baru, nanti kami perlu cermati dulu fakta yang muncul di persidangan," ujar Febri.

Baca Juga: Fadjroel Rachman bertemu Jokowi, isyaratkan siap kerja sama dengan media

Didukung Golkar

Golkar Sulawesi Utara (Sulut) mendukung Tetty menjadi menteri kabinet Presiden Jokowi. Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Provinsi Sulut Raski Mokodompit mengatakan, kehadiran Bupati Minahasa Selatan di Istana Negara harus diaminkan.
"Harapan besar masyarakat Sulawesi Utara, Ibu Tetty Paruntu menjadi menteri," kata Raski yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Sulut, saat dikonfirmasi via telepon, Senin (21/10).

Tetty yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Sulut terlihat hadir di Istana Negara, sekitar pukul 10.10 WIB. Ia datang menggunakan kemeja putih bersaamaan saat Presiden akan mengumumkan menteri di kabinetnya.

Ihsanuddin, Ardito Ramadhan, Skivo Marcelino Mandey

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Kedatangan Bupati Minahasa Selatan ke Istana, Tak Diundang Jokowi hingga Pernah Diperiksa KPK"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×