kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bupati Minahasa Selatan ke Istana, tak diundang Jokowi hingga pernah diperiksa KPK


Senin, 21 Oktober 2019 / 17:16 WIB
Bupati Minahasa Selatan ke Istana, tak diundang Jokowi hingga pernah diperiksa KPK
Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu melambaikan tangannya saat berjalan memasuki Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kedatangan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu ke Istana Kepresidenan ternyata tanpa undangan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia datang Senin (21/10) pagi, bertepatan dengan rencana Jokowi mengumumkan kabinet baru.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Mahmudin mengatakan, Tetty tak diundang oleh Presiden. "Tidak diundang," ucap dia kepada wartawan, Senin siang.

Menurut Bey, Tetty datang ke Istana karena diusulkan Partai Golkar sebagai menteri. "Tadi ada Ibu Tetty, usul dari Partai Golkar. Beliau bertemu Pak Airlangga," katanya.

Baca Juga: Berkemeja putih, Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo sambangi Istana

Bey menjelaskan, setelah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Tetty langsung meninggalkan Istana. Kepergian Tetty tak terpantau lewat pintu keluar, tempat media menunggu.

Sementara Airlangga tak menjelaskan secara detail kedatangan Tetty ke Istana dan kenapa kadernya tak ikut bertemu Presiden. "Ya, tentu karena beliau sebagai bupati banyak hal yang dibahas. Tetapi juga belum tentu dengan Pak Presiden," ujar dia.

Pernah diperiksa KPK

Juru bicara KPK Febri Diansyah menyatakan, KPK pernah memeriksa Tetty sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi yang menjerat politikus Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso.

Baca Juga: NasDem: Gubernur NTT Viktor Laiskodat mundur dari bursa menteri Jokowi

"Saat itu kami menelusuri dugaan sumber gratifikasi yang diberikan pada anggota DPR, Bowo Sidik, terkait revitalisasi pasar di Minahasa Selatan," kata Febri dalam keterangan tertulis, Senin siang.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×