Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kedatangan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu ke Istana Kepresidenan ternyata tanpa undangan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia datang Senin (21/10) pagi, bertepatan dengan rencana Jokowi mengumumkan kabinet baru.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Mahmudin mengatakan, Tetty tak diundang oleh Presiden. "Tidak diundang," ucap dia kepada wartawan, Senin siang.
Menurut Bey, Tetty datang ke Istana karena diusulkan Partai Golkar sebagai menteri. "Tadi ada Ibu Tetty, usul dari Partai Golkar. Beliau bertemu Pak Airlangga," katanya.
Baca Juga: Berkemeja putih, Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo sambangi Istana
Bey menjelaskan, setelah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Tetty langsung meninggalkan Istana. Kepergian Tetty tak terpantau lewat pintu keluar, tempat media menunggu.
Sementara Airlangga tak menjelaskan secara detail kedatangan Tetty ke Istana dan kenapa kadernya tak ikut bertemu Presiden. "Ya, tentu karena beliau sebagai bupati banyak hal yang dibahas. Tetapi juga belum tentu dengan Pak Presiden," ujar dia.
Pernah diperiksa KPK
Juru bicara KPK Febri Diansyah menyatakan, KPK pernah memeriksa Tetty sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi yang menjerat politikus Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso.
Baca Juga: NasDem: Gubernur NTT Viktor Laiskodat mundur dari bursa menteri Jokowi
"Saat itu kami menelusuri dugaan sumber gratifikasi yang diberikan pada anggota DPR, Bowo Sidik, terkait revitalisasi pasar di Minahasa Selatan," kata Febri dalam keterangan tertulis, Senin siang.