Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan berupaya mendorong industri pengolahan dan industri pertanian untuk bisa tumbuh tinggi lagi. Salah satu alasannya, kedua sektor ini banyak menyerap tenaga kerja.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, industri pengolahan pada kuartal II-2021 tumbuh 6,58% yoy atau tumbuh 1,07% qtq bila dibandingkan dengan kuartal I-2021.
Sementara industri pertanian tercatat tumbuh 0,38% yoy atau bila dibandingkan dengan kuartal I-2021 tumbuh 12,93% qtq.
Kepala BPS Margo Yuwono memandang, pertumbuhan tersebut masih belum masif dan maksimal dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Belum lagi ada gelombang kedua Covid-19 yang membuat aktivitas ekonomi tertahan pada kuartal III-2021.
Baca Juga: Ekonom CORE: Sektor manufaktur masih jadi pendorong ekonomi pada kuartal III dan IV
“Sektor pertanian menyerap 29,59% sektor industri pengolahan per Agustus 2020 menyerap 13,61% tenaga kerja. Namun, pertumbuhan kuartal II-2021 masih belum maksimal sehingga masih belum bisa menciptakan tenaga kerja dengan masif,” ujar Margo, Kamis (5/8) saat pengumuman Produk Domestik Bruto kuartal II-2021.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini yang akan dilakukan pemerintah adalah fokus dalam menuntaskan pandemi. Pasalnya, pandemi ini adalah kunci utama yang mempengaruhi kinerja kesehatan maupun ekonomi.
Salah satu yang dilakukan adalah mendorong vaksinasi di industri pengolahan termasuk mempercepat implementasi vaksinasi gotong royong sehingga meningkatkan herd immunity dan bisa meningkatkan produktivitas sektor tersebut yang nantinya berantai ke penciptaan lapangan kerja baru.
“Tetap dengan protokol kesehatan yang ketat. Ke depan, kami juga tidak hanya akan mendorong industri kritikal, tetapi juga industri berbasis ekspor dan substitusi impor bisa ditingkatkan,” ujar Airlangga.
Sementara untuk industri pertanian, salah satu hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah implementasi kebijakan B30 yang terbukti mendongkrak permintaan minyak kelapa sawit mentah. Ini pun nantinya akan memberi dampak positif pada sektor pertanian dan permintaan pekerjaan di sektor tersebut.
Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyarankan, pemerintah perlu mendorong kedua industri ini untuk tumbuh lebih baik sehingga menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Ia menyarankan, untuk industri manufaktur, pemerintah perlu mengintegrasikan antara produk lokal dengan digitalisasi. Apalagi, di masa pandemi ini transaksi digital meroket sehingga harapannya bisa memicu serapan barang industri dalam negeri.
“Dalam hal ini, bisa dengan pemerintah mengatur soal barang impor di platform e-commerce lebih ketat lagi sehingga mendorong permintaan barang buatan Indonesia,” ujar Bhima.
Selain itu, Bhima juga menyarankan agar pemerintah fokus pada pembiayaan kredit ke sektor industri dengan bunga rendah dan plafon lebih besar, baik dengan skema KUR maupun kredit umum untuk mendukung pertumbuhan sektor ini.
Sementara untuk sektor pertanian, dukungan penuh dari pemerintah bisa terkait stabilitas harga jual di level petani, sehingga pertanian menjadi sektor yang menarik.
Kinerja ekspor pertanian juga perlu didorong, dengan cara mencari pasar ekspor baru, khususnya di tengah peluang naiknya permintaan bahan makanan secara global. Hal ini tentu juga membutuhkan adnaya penerapan teknologi untuk menunjang produktivitas sektor pertanian.
Baca Juga: Kemenperin: Kontribusi industri mamin meningkat saat pandemi Covid-19
Lebih lanjut, Indonesia telah memiliki program Kartu Pra Kerja. Dalam hal ini, pemerintah bisa memfasilitasi lulusan Kartu Pra Kerja untuk bisa terhubung dengan perusahaan di sektor pertanian dan industri agar daya serap tenaga kerja nantinya bisa lebih tinggi.
Ke depan, Bhima berharap pembatasan aktivitas ini bisa segera selesai sehingga pada kuartal IV-2021, sektor industri manufaktur dan pertanian bisa tumbuh tinggi. Untuk itu, diperlukan adanya keseriusan dalam menuntaskan pandemi.
Ia pun memperkirakan, pertumbuhan sektor pertanian di sepanjang tahun 2021 dikisaran 1,47% yoy hingga 2% yoy dan pertumbuhan sektor industri manufaktur di kisaran 1,5% yoy hingga 2,3% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News