Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, pada kuartal III-2021, Industri manufaktur masih akan menjadi pendorong ekonomi terutama untuk sektor makanan dan minuman, kimia dan farmasi serta barang logam.
Yusuf mengatakan, produk kimia dan farmasi masih akan banyak permintaan dan meningkat di tengah kenaikan kasus Covid-19. Sementara untuk barang logam peningkatannya disebabkan oleh kelanjutan realisasi pada investasi untuk kelompok sub-sektor manufaktur ini.
Selain sektor manufaktur, pada kuartal III, dinamika ekonomi akan ditopang oleh pertumbuhan sektor telekomunikasi, dengan kembali diberlakukannya work from home (WFH) dan Study from home (SFH), dibuktikan dengan meningkatnya data traffic internet.
Baca Juga: Begini nasib penerimaan pajak selama PPKM
Sementara itu, pada kuartal IV nanti, Yusuf bilang, selain sektor utama seperti manufaktur dan pertanian, pertumbuhan ekonomi juga akan didorong dengan membaiknya sektor perdagangan yang ditopang oleh pelonggaran aktivitas perekonomian.
Sedangkan di sektor transportasi juga akan berpeluang menjadi penopang meskipun pada level yang terbatas.
“Kalau untuk kelompok pengeluaran pada kuartal III, belanja pemerintah dan ekspor akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi terutama di kuartal III. Ekspor akan melanjutkan tren pertumbuhan yang telah terjadi dari kuartal I, ekspor produk komoditas utama seperti minyak sawit dan batubara ke negara tujuan utama seperti China dan India,” ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (8/8).
Adapun belanja pemerintah, Yusuf bilang akan didorong oleh realisasi dari belanja Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang anggarannya mengalami perubahan untuk penanggulangan pandemi di tengah tahun.
Sedangkan konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) masih berpeluang tumbuh tetapi pada level yang terbatas.
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) mencatat keterisian kargo tumbuh 75% hingga Juni 2021
Lebih lanjut, pada untuk kuartal IV, Yusuf memperkirakan dengan asumsi aktivitas perekonomian yang sudah bergeliat kembali, konfigurasi pertumbuhan ekonomi akan kembali ditopang sepenuhnya ke konsumsi rumah tangga dan PMTB.
“Untuk angka, saya rasa angkanya masih relatif tinggi meskipun sudah dilakukan revisi. Kami sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan IV, akan berada dikisaran 3% sampai 4,5%,” pungkasnya.
Asal tahu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 yang sebesar 7,07% yoy dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News