kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS: Jumlah angkatan kerja Agustus naik 2,95 juta


Senin, 05 November 2018 / 17:39 WIB
BPS: Jumlah angkatan kerja Agustus naik 2,95 juta
ILUSTRASI. BPS


Reporter: Martyasari Rizky | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah angkatan kerja pada bulan Agustus 2018 sebanyak 131,01 juta orang atau mengalami kenaikan sebanyak 2,95 juta orang, jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2017 yang sebanyak 128,06 juta orang.

Sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja, Tingkat partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami peningkatan. TPAK pada bulan Agustus 2018 tercatat sebesar 67,26%, meningkat sebesar 0,59% poin dibanding bulan Agustus 2017.

Dengan adanya kenaikan TPAK memberikan indikasi adanya kenaikan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja.

Sedangkan jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan, TPAK laki-laki sebesar 82,69%, sedangkan untuk TPAK perempuan hanya sebesar 51,88%.

Dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu, TPAK laki-laki maupun perempuan masing-masing meningkat sebesar 0,18% poin dan 0,99% poin.

"Kami melihat masih adanya kesenjangan yang tinggi, masih adanya gap yang tinggi antara tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki dan perempuan," ujar Suhariyanto, Kepala BPS, Senin (5/11).

Suhariyanto juga menambahkan, meskipun jumlah angkatan kerja perempuan masih di bawah TPAK laki-laki, tetapi terlihat ada progress atau kenaikan pada TPAK perempuan, artinya perempuan makin berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dari seluruh penduduk bekerja pada Agustus 2018 status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan sebesar 39,70%. Diikuti status berusaha sendiri sebesar 19,05%, berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 15,76%, dan pekerja keluarga sebesar 12,21%.

"Sementara itu, yang menduduki persentase paling kecil dari penduduk bekerja berdasarkan status pekerjaan utamanya ialah berusaha dibantu buruh tetap, yaitu sebesar 3,46%," papar Suhariyanto.

Dilihat berdasarkan tren lapangan pekerjaan selama Agustus 2017 sampai dengan Agustus 2018, lapangan usaha yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama paling tinggi ialah, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 0,47% poin, disusul oleh Industri Pengolahan sebesar 0,21% poin, dan Transportasi sebesar 0,17% poin.

Sementara lapangan pekerjaan utama yang mengalami penurunan ialah, Pertanian sebesar 0,89% poin, Jasa lainnya 0,11%, dan Jasa Pendidikan sebesar 0,05% poin.

Di sisi lain, pada Agustus 2018 jumlah pekerja informal di Indonesia sebanyak 70,49 juta orang atau setara dengan 56,84% bekerja pada kegiatan informal. Hal ini jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2017, pekerja informal turun sebesar 0,19%.

Sedangkan jika dilihat dari proporsi penduduk bekerja menurut jam kerja pada Agustus 2018 persentase tertinggi adalah pekerja penuh atau pekerja yang memiliki jam kerja minimal 35 jam per minggunya, yaitu sebesar 71,31%. Sementara dengan jam kerja 1-7 jam memiliki persentase terendah, yaitu sebesar 2,14%.

"Mayoritas pekerja Indonesia sudah bagus, yaitu 88,43 juta orang, dan 71,31% pekerja Indonesia adalah pekerja penuh atau yang memiliki minimal jam kerja 35 jam dalam seminggu," ujarnya.

Sementara itu, pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua, yaitu pekerja paruh waktu sebesar 22,07% dan pekerja setengah penganggur 6,62%.

Suhariyanto kembali menambahkan, penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2018 masih didominasi oleh penduduk bekerja yang memiliki tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah sebanyak 50,46 juta orang atau setara dengan 40,69%.

Dalam setahun terakhir , persentase penduduk bekerja berpendidikan SD ke bawah mengalami penurunan dari 42,13% pada Agustus 2017. Sementara itu, untuk persentase penduduk bekerja berpendidikan lainnya mengalami peningkatan.

Persentase penduduk bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan, ialah sebagai berikut :

- Sekolah Dasar (SD) sebanyak 50,46 juta orang atau setara dengan 40,69%, menurun dari 42,13% pada Agustus 2017

- Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 22,43 juta orang atau setara dengan 18,09%, naik dari 17,95% pada Agustus 2017

- Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 22,34 juta orang atau setara dengan 18,01%, naik dari 17,46 pada Agustus 2017

- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 13,68 juta orang atau setara dengan 11,03%, naik dari 10,40% pada Agustus 2017

- Diploma ke atas sebanyak 3,45 juta orang atau setara dengan 2,78%, naik tipis dari 2,71% pada Agustus 2017

- Universitas sebanyak 11,65 juta orang atau setara dengan 9,40%, naik tipis dari 9,35% pada tahun 2017

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×