kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPS diminta hitung penyerapan tenaga kerja dari KUR


Kamis, 16 September 2010 / 11:06 WIB
BPS diminta hitung penyerapan tenaga kerja dari KUR


Reporter: Martina Prianti | Editor: Edy Can

JAKARTA. Data penyerapan tenaga kerja dari usaha mikro, kecil dan menengah yang biayai kredit usaha rakyat (KUR) ternyata belum ada. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa lantas meminta Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Usaha Milik Negara menghitungnya.

Sejauh ini, pemerintah hanya mempunyai data perkiraan saja. Hatta bilang, setiap satu usaha yang dibiayai KUR akan menyerap tenaga kerja dari empat hingga enam orang.

Selama ini BPS memperkirakan, setiap 1% pertumbuhan ekonomi dapat menyerap 400.000 tenaga kerja. "Didalamnya ada kontribusi program nasional pemberdayaan masyarakat dan KUR dan mayoritas usaha di Indonesia itu dilakukan oleh pelaku UMKM," kata Hatta.

Seperti diberitakan KONTAN sebelumnya, hari ini (16/9), pemerintah telah meneken nota kesepakatan penyaluran KUR sebesar Rp 20 juta tanpa agunan dengan pihak perbankan. Jumlah plafon kucuran KUR ini naik dari sebelumnya Rp 5 juta menjadi Rp 20 juta.

Sekadar informasi, saat ini, sudah ada enam bank pemerintah yang menjadi penyalur KUR. Mereka adalah Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank BNI, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Bukopin. Selain itu juga ada penyalur dari 13 bank pembangunan daerah (BPD).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×