kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BPS diminta hitung penyerapan tenaga kerja dari KUR


Kamis, 16 September 2010 / 11:06 WIB
BPS diminta hitung penyerapan tenaga kerja dari KUR


Reporter: Martina Prianti | Editor: Edy Can

JAKARTA. Data penyerapan tenaga kerja dari usaha mikro, kecil dan menengah yang biayai kredit usaha rakyat (KUR) ternyata belum ada. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa lantas meminta Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Usaha Milik Negara menghitungnya.

Sejauh ini, pemerintah hanya mempunyai data perkiraan saja. Hatta bilang, setiap satu usaha yang dibiayai KUR akan menyerap tenaga kerja dari empat hingga enam orang.

Selama ini BPS memperkirakan, setiap 1% pertumbuhan ekonomi dapat menyerap 400.000 tenaga kerja. "Didalamnya ada kontribusi program nasional pemberdayaan masyarakat dan KUR dan mayoritas usaha di Indonesia itu dilakukan oleh pelaku UMKM," kata Hatta.

Seperti diberitakan KONTAN sebelumnya, hari ini (16/9), pemerintah telah meneken nota kesepakatan penyaluran KUR sebesar Rp 20 juta tanpa agunan dengan pihak perbankan. Jumlah plafon kucuran KUR ini naik dari sebelumnya Rp 5 juta menjadi Rp 20 juta.

Sekadar informasi, saat ini, sudah ada enam bank pemerintah yang menjadi penyalur KUR. Mereka adalah Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank BNI, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Bukopin. Selain itu juga ada penyalur dari 13 bank pembangunan daerah (BPD).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×