kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

BPS: Daya beli petani nasional naik 0,29% di Juli


Kamis, 01 Agustus 2019 / 15:35 WIB
BPS: Daya beli petani nasional naik 0,29% di Juli


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

Cabe merah dan cabe rawit disebut sektor yang mendominasi kenaikan lt, yaitu naik sebesar 1,80%. Di buah-buahan juga naik, khususnya komoditas salak dan mangga sebesar 0,54%, lalu ada juga kelompok tanaman obat seperti temulawak dan jahe yang naik 0,12%

Lalu kenaikan NTP di subsektor peternakan dipengaruhi oleh lt yang mengalami kenaikan sebesar 0,99%. Kenaikan ini lebih tinggi daripada kenaikan lb sebesar 0,31%.

Kenaikan lt di subsektor peternakan dikontribusi oleh kelompok ternak besar sebesar 1,49%, kelompok ternak kecil sebesar 1,83%, dan kelompok hasil ternak sebesar 0,02%.

Sementara kelompok unggas malah mengalami penurunan sebesar 0,74%."Kenaikan di subsektor ini dipengaruhi oleh peternakan sapi potong dan kambing," jelas Suhariyanto.

Baca Juga: Harga cabai rawit makin pedas, inflasi Juli naik tipis

Sementara itu, ada dua subsektor yang mengalami penurunan, yaitu NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,40% dan Subsektor Perikanan yang sebesar 0,32%.

Penurunan NTP Tanaman Perkebunan Rakyat terjadi karena lt turun sebesar 0,01% dan lb naik 0,39%. Hal ini disebabkan oleh turunnya komoditas seperti cengkeh dan kelapa.

Baca Juga: Inilah daftar kota dengan laju inflasi tertinggi Juli 2019

Lalu turunnya NTP Subsektor perikanan disebabkan karena lt yang turun sebesar 0,03% dan lb yang naik 0,29%. Hal ini disebabkan turunnya harga komoditas di perikanan budidaya, khususnya ikan nila dan ikan mas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×