Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia pada 2024 sebesar US$ 4.960,33 per tahun atau Rp 78,62 juta. Nilai ini naik dibandingkan PDB per kapita tahun 2023 yang sebesar US$4.919,7 per tahun atau Rp 75 juta.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, perekonomian sepanjang 2024 atas produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 22.138,98 triliun.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp 22.138,98 triliun.
“Jadi PDB per kapita tahun 2024 adalah sebesar Rp 78,62 juta atau sebesar US$ 4.960,33 per kapita,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Rabu (5/2).
Baca Juga: BPS: Kinerja Ekspor Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi 2024
Untuk diketahui, PDB per kapita adalah rata-rata pendapatan per orang dalam suatu negara atau wilayah dalam periode tertentu. PDB per kapita merupakan salah satu indikator untuk menilai tingkat kemakmuran suatu negara.
Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 hanya mencapai 5,03%. Pertumbuhan ini lebih rendah bila dibandingkan 2023 yang mencapai 5,05%, dan lebih rendah dari target dalam asumsi ekonomi makro APBN 2024 sebesar 5,2%.
Sebelumnya, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mencatat, Indonesia berada di peringkat 118 berdasarkan PDB per kapita, dengan nilai mencapai US$ 5.250.
Posisi ini kalah jauh dari Singapura yang berada di peringkat ke 4 sebesar US$ 93.960 dan Malaysia yang berada di peringkat ke 72 sebesar US$ 14.420.
Baca Juga: Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga di Bawah 5%, Konsumsi Masih Lemah?
Namun bila dibandingkan Vietnam dan India, posisi Indonesia masih lebih baik. Vietnam ada di peringkat 119 yang mencapai US$ 4.990 dan India di peringkat 38 dengan nilai sebesar US$ 2.940.
Sementara itu, bila dilihat berdasarkan PDB yang disesuaikan dengan paritas daya beli (PPP). Pada Januari 2025 Indonesia berada di peringkat ke 7, dengan nilai sebesar US$ 4,98 triliun.
Selanjutnya: Bebas Nyeri Asam Urat! Ini Resep Makanan untuk Penderita Asam Urat
Menarik Dibaca: Bebas Nyeri Asam Urat! Ini Resep Makanan untuk Penderita Asam Urat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News