kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.064   79,88   1,14%
  • KOMPAS100 1.055   14,74   1,42%
  • LQ45 829   12,41   1,52%
  • ISSI 214   1,45   0,68%
  • IDX30 423   6,94   1,67%
  • IDXHIDIV20 509   7,44   1,48%
  • IDX80 120   1,74   1,47%
  • IDXV30 125   0,49   0,40%
  • IDXQ30 141   1,96   1,41%

Standar Hidup Layak di Indonesia 2024 Naik Jadi Rp 1,02 juta per Bulan


Senin, 18 November 2024 / 13:01 WIB
Standar Hidup Layak di Indonesia 2024 Naik Jadi Rp 1,02 juta per Bulan
ILUSTRASI. Pengeluaran riil per kapita per tahun di Indonesia pada 2024 naik Rp 442 ribu dari tahun lalu menjadi Rp 1,02 juta per bulan. ANTARA FOTO/Risky Andrianto/foc/17.


Sumber: Kompas.com | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya peningkatan standar hidup layak di Indonesia pada 2024. Berdasarkan data yang dirilis BPS, standar hidup layak yang direpresentasikan dengan pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) di Indonesia pada 2024 mencapai Rp 12,34 juta atau sekitar Rp 1,02 juta per bulan.

“Capaian ini meningkat sebesar 442 ribu rupiah atau 3,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020–2023 yang sebesar 2,61 persen per tahun,” tulis lampiran data BPS, dikutip Senin (18/11).

Peningkatan Pengeluaran Riil Per Kapita Data BPS menunjukkan bahwa pengeluaran riil per kapita Indonesia terus meningkat sejak 2020. Pada tahun tersebut, rata-rata pengeluaran per kapita tercatat sebesar Rp 11,01 juta per tahun.

Baca Juga: Menaker Pastikan UMP 2025 Naik, Cek Besaran UMP 2024 Di 38 Provinsi Di Indonesia

Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan tahunan pengeluaran riil rata-rata tercatat sebesar 2,91 persen. Kenaikan terbesar terjadi pada 2024, dengan lonjakan 3,71 persen.

Provinsi DKI Jakarta tercatat memiliki pengeluaran riil per kapita tertinggi, yakni Rp 19,95 juta per tahun, atau sekitar Rp 1,66 juta per bulan.

Sementara itu, Papua Pegunungan berada di posisi terendah dengan pengeluaran riil per kapita sebesar Rp 5,71 juta per tahun, atau sekitar Rp 476 ribu per bulan.

BPS melaporkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada 2024 tercatat mencapai angka 75,02. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 0,63 poin atau 0,85 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 74,39.

Selama periode 2020 hingga 2024, IPM Indonesia secara rata-rata meningkat sebesar 0,75 persen per tahun. Pertumbuhan IPM pada tahun 2024 menunjukkan percepatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan ini tercermin dalam seluruh dimensi pembentuk IPM, yang meliputi umur harapan hidup, pengetahuan, dan standar hidup layak.

Baca Juga: Buruh Tuntut Kenaikan Upah Minimum (UMP) 8%-10% pada 2025, Ini Pertimbangannya

Pada dimensi umur harapan hidup, bayi yang lahir pada tahun 2024 diperkirakan memiliki umur harapan hidup sebesar 74,15 tahun, meningkat 0,22 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun 2023. Sementara itu, pada dimensi pengetahuan, terdapat peningkatan dalam harapan lama sekolah (HLS) penduduk berusia 7 tahun pada tahun 2024. HLS meningkat sebesar 0,06 tahun, dari 13,15 tahun pada tahun sebelumnya menjadi 13,21 tahun pada tahun 2024.

Di sisi lain, rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk berusia 25 tahun ke atas juga mengalami peningkatan sebesar 0,08 tahun, dari 8,77 tahun menjadi 8,85 tahun. IPM sendiri mengukur tiga dimensi utama, yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak. Kenaikan pengeluaran riil menunjukkan bahwa kualitas hidup masyarakat Indonesia semakin membaik.  

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Standar Hidup Layak di RI Naik, Rata-rata Rp 1,02 Juta Per Bulan".

Selanjutnya: Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Optimis Catatkan Kinerja Positif hingga Akhir Tahun

Menarik Dibaca: 18 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, Cocok untuk Anda yang Mager

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×