kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS Catat Nilai Tukar Petani Januari 2022 Naik 0,30% menjadi 108,67


Rabu, 02 Februari 2022 / 20:13 WIB
BPS Catat Nilai Tukar Petani Januari 2022 Naik 0,30% menjadi 108,67
ILUSTRASI. Buruh tani menanam padi di kawasan sawah Desa Tegalsembadra, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (4/1/2022). BPS Catat Nilai Tukar Petani Januari 2022 Naik 0,30% menjadi 108,67.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional pada Januari 2022 sebesar 108,67. Angka ini naik 0,30% dibanding NTP pada bulan sebelumnya yakni sebesar 108,34 pada Desember 2021.

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/ daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono mengungkapkan bahwa Kenaikan NTP pada Januari 2022 disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) naik sebesar 0,81% lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) yakni sebesar 0,50%.

“Kalau kita lihat komoditas yang dominan mempengaruhi indeks yang diterima petani dikarenakan kenaikan harga gabah, ketela pohon, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau,” ujarnya.

Baca Juga: Naiknya Harga Minyak Goreng Berperan Besar Terhadap inflasi Desember 2021

Pada Januari 2022, NTP Provinsi Aceh mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,74% dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sementara itu, NTP Provinsi Sulawesi Barat mengalami penurunan terbesar yakni 1,93% dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.

Peningkatan NTP pada Januari 2022 ini juga diikuti oleh peningkatan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) yang mengalami kenaikan 0,12% yakni sebesar 108,65 dibandingkan bulan lalu.

“Kenaikan indeks yang diterima petani lebih tinggi dari dari indeks yang dibayar. Kalau dilihat dari subsektornya yang tertinggi berasal dari subsektor tanaman pangan dimana di bulan Januari ini meningkat 0,67%. Kalau dilihat komoditas yang berpengaruh kenaikan NTUP di Tanaman Pangan ini disebabkan karena adanya upah mencangkul, upah memanen dan pembasmi serangga” ungkapnya.

Baca Juga: Berikut asumsi makro pada 2022 dalam DIPA yang diterima Presiden Jokowi

Di sisi lain, harga gabah kering panen di tingkat petani naik sebesar 4,96% dan harga beras premium di penggilingan naik 1,57%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×