Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator bidang Perekonomian menilai minyak goreng berperan penting dalam menyumbang inflasi nasional di bulan Desember 2021.
Dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, minyak goreng mempunyai andil terhadap inflasi umum sebesar 0,31%. Semenjak Juli 2020, minyak goreng telah menunjukkan kenaikan harga sebesar 46,32%. Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) per 31 Desember 2021, harga minyak goreng telah mencapai Rp 19.900,00 per liter.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, bahwa kenaikan harga crude palm oil (CPO) berdampak besar terhadap kenaikan harga minyak goreng sebagai turunannya.
Baca Juga: Jokowi: Saya Perintahkan Mendag Untuk Jamin Stabilitas Harga Minyak Goreng
“Kenaikan harga CPO saat ini memang berdampak terhadap konsumen yaitu kenaikan harga minyak goreng sebagai salah satu turunannya. Namun di sisi lain juga memberikan insentif kepada kesejahteraan petani yang terlihat dari kenaikan Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTPR),” ungkap Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dalam mengatasi naiknya harga minyak goreng, disebutkan juga bahwa saat ini pemerintah bersama dengan produsen minyak goreng dan pengusaha ritel membuat program penyediaan 11 juta liter minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp 14.000 per liter yang dilakukan melalui skema operasi pasar, khususnya menjelang periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News