kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Tewaskan 13 Korban, Ini Kronologi Amunisi Kedaluwarsa Meledak di Garut


Senin, 12 Mei 2025 / 19:12 WIB
Tewaskan 13 Korban, Ini Kronologi Amunisi Kedaluwarsa Meledak di Garut
ILUSTRASI. Tragedi ledakan amunisi kedaluwarsa mengguncang Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin pagi (12/5/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Tragedi ledakan amunisi kedaluwarsa mengguncang Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin pagi (12/5/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.

Ledakan yang terjadi saat proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa itu menewaskan 13 orang, terdiri dari empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil.

Kronologi Amunisi Kedaluwarsa Meledak di Garut

Ledakan amunisi kedaluwarsa itu terjadi di lahan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Garut yang selama ini rutin digunakan untuk pemusnahan amunisi tak layak pakai.

Baca Juga: Ledakan Amunisi di Garut, Lokasi Disterilkan dan Penyelidikan Masih Berlangsung

Aktivitas tersebut sejatinya telah berlangsung berkali-kali dan diketahui oleh warga setempat.

“Sudah beberapa kali ada pemusnahan di sini. Biasanya kami sudah diperingatkan agar menjauh dari lokasi,” ujar seorang warga Desa Sagara dalam laporan Jurnalis Kompas TV, Ridwan Mustafa.

Namun, berbeda dari sebelumnya, pemusnahan kali ini justru berubah menjadi tragedi. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana, menjelaskan bahwa proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa itu pada awalnya berlangsung aman.

"Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," ujar Wahyu dalam konferensi pers.

Pemusnahan dilakukan dalam dua lubang sumur yang telah disiapkan. Peledakan pertama berhasil dilakukan dengan sempurna dan tanpa insiden.

"Peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman," jelas Wahyu.

Namun, saat tim mulai menangani satu lubang sumur tambahan yang khusus digunakan untuk menghancurkan detonator, ledakan mendadak terjadi.

"Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia," terang Wahyu.

Baca Juga: Berikut 13 Korban Meninggal Dunia Akibat Ledakan Amunisi Garut, Ada 4 Perwira TNI

Apa Penyebab Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut?

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI Kristomei Sianturi, mengungkapkan bahwa ledakan diduga terjadi saat proses penyusunan detonator.

Ia menegaskan bahwa investigasi sedang dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti insiden tersebut.

"Saat ini kita akan konsentrasi untuk melakukan investigasi kenapa hal tersebut bisa terjadi. Nanti ke depan kita akan detailkan apa penyebab terjadinya ledakan tersebut," ujar Kristomei dalam siaran langsung Kompas TV.

Ia juga memastikan lokasi saat ini telah disterilkan dari aktivitas masyarakat.

"Harus steril," ucapnya.

Kristomei menambahkan bahwa kekhawatiran utama adalah potensi ledakan susulan, sehingga pembersihan dan pengamanan lokasi dilakukan secara ketat.

Baca Juga: Ledakan Amunisi di Garut, Kepala Gudang Pusat 3 TNI AD Jadi Korban



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×