Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor pada bulan Februari 2023 sebesar US$ 21,40 miliar atau turun 4,15% dibanding bulan sebelumnya.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan, penurunan ini melanjutkan penurunan ekspor pada bulan-bulan sebelumnya.
"Bila melihat, penurunan ekspor melanjutkan penurunan dari September 2022. Namun, penurunan ini tidak sedalam pada Januari 2023 yang pada waktu itu turun 6,31% secara bulanan," jelas Habibullah, Rabu (15/3) di Jakarta.
Baca Juga: Kuartal I 2023, Pemerintah Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Atas 5%
Habibullah menambahkan, penurunan ekspor secara bulanan juga dipengaruhi penurunan ekspor baik minyak dan gas (migas) maupun penurunan ekspor non migas.
Pada Februari 2023, ekspor migas tercatat US$ 1,19 miliar atau turun 20,26% secara bulanan.
Penurunan ekspor migas disebabkan oleh penurunan nilai ekspor hasil minyak yang sebesar 43,87% secara bulanan dan secara volume turun 42,82% secara bulanan.
Nilai ekspor gas turun 14,78% dibanding bulan sebelumnya dengan volume yang juga turun 12,13%.
Sedangkan ekspor non migas pada Februari 2023 tercatat US$ 20,21 miliar atau turun 3,00% secara bulanan.
Baca Juga: Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Atas 5% pada Kuartal I 2023
Penurunan ini disebabkan oleh penurunan beberapa komoditas, seperti ekspor bahan-bahan mineral yang turun 06,51% dibanding bulan sebelumnya.
Kemudian ekspor komoditas logam dan permata turun 30,07%, ekspor alas kaki turun 13,78%, serta ekspor mesin dan peralatan mekanis turun 11,93% dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, secara tahunan atau dibandingkan Februari 2022, ekspor Indonesia masih tercatat naik 4,51%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News