Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, harga beras di 60 kota masih mengalami kenaikan harga. Sementara itu sebanyak 25 kota mengalami penurunan harga beras, dan 1 kota tidak mengalami perubahan harga.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan, kenaikan harga beras tertinggi tercatat di Luwuk , Sulawesi Tengah, dengan kenaikan sebesar 25,44% dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara itu, penurunan terdalam terjadi di Kota Mataram, yakni sebesar 8,50% secara bulanan. Sebagai catatan, Kota Palopo dan Luwuk mengalami peningkatan harga beras lebih dari 10%.
Baca Juga: BPS Catat Inflasi Maret 2023 Sebesar 0,18%
“Secara umum penurunan harga beras mulai banyak terjadi di kota-kota Pulau Jawa dan Sumatra. Meski demikian kota di Pulau Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggaran Timur masih mengalami kenaikan harga beras,” tutur Pudji dalam konferensi pers, Senin (3/3).
Pudji memerinci, kenaikan harga beras tertinggi terjadi di Pulau Sumatra yakni di Kota Bengkulu sebesar 2,82%, dan penurunan terdalam terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar -3,43%.
Kenaikan tertinggi di Pulau Jawa terjadi di Kota Yogyakarta sebesar 4,72%, dan penurunan harga beras terdalam terjadi di Kota Serang sebesar -4,72%. Di Pulau Bali dan Nusa Tenggara yakni di Maumere sebesar 7,86%, dan penurunan terdalam di Kota Mataram sebesar -8,50%.
Baca Juga: Inflasi Bulan Maret Diperkirakan Capai 0,31%
Selanjutnya di Pulau Maluku dan Papua kenaikan harga beras tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 2,65%, dan deflasi terdalam di Marauke sebesar -0,29%. Di Pulau Sulawesi kenaikan tertinggi di Luwuk sebesar 25,44%, dan kenaikan terendah di Kota Kotamobagu sebesar 1,42%.
Terakhir di Pulau Kalimantan kenaikan harga beras tertinggi terjadi di kota Palangkaraya sebesar 3,11%, dan penurunan harga beras terendah terjadi di Kota Banjarmasin sebesar 0,23%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News