Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mengkaji berbagai kemungkinan rencana investasi dana haji tahun 2020. "Masih dalam proses," kata Anggito kepada Kontan, Rabu (26/2).
Anggito juga mengaku masih menghitung-hitung berapa dana haji yang akan diinvestasikan tahun ini. Termasuk berapa dana yang nantinya akan diinvestasikan di dalam negeri dan/atau di luar negeri. "Tergantung situasi," ucap dia.
Baca Juga: BPKH berikan dana subsidi haji tahun 2020 sebesar Rp 6,8 triliun
Sebelumnya, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyatakan, akan menggelontorkan sebesar Rp 7 triliun untuk investasi langsung pada tahun 2020.
Sebelumnya investasi BPKH masih berkisar pada surat berharga. Guna menggenjot investasi langsung, BPKH telah bekerja sama dengan Islamic Development Bank (IDB).
"Tahun ini akan mulai pada investasi langsung, porsi tidak banyak Rp 7 triliun untuk investasi langsung dan lainnya," ujar Kepala BPKH Anggito Abimanyu saat konferensi pers, Rabu (22/1/2020).
Baca Juga: Pelayanan untuk jemaah haji 2020 akan ditingkatkan meskipun biaya tetap
Angka tersebut masih dalam jumlah yang kecil. Anggito bilang dana yang disiapkan untuk investasi langsung tersebut tidak sampai pada angka 10%. BPKH bekerja sama dengan IDB untuk pembiayaan perdagangan. Hal itu akan memberikan pemasukan bagi BPKH dalam mata uang asing.
"Nantinya hasil investasi dalam riyal dan dolar Amerika," terang Anggito. Pemasukan dalam mata uang asing akan memberikan kemudahan bagi BPKH. Pasalnya, biaya haji juga dipengaruhi oleh pergerakan nilai uang.
Baca Juga: BPKH usulkan perubahan setoran dana jemaah haji
Anggito mengatakan, pada 2020 ini, BPKH akan masuk pada investasi reksadana terproteksi. Meskipun begitu, Anggito menegaskan seluruh investasi yang dilakukan BPKH dalam bentuk yang aman.
BPKH juga terus menjajaki investasi penyewaan pemondokan. Namun hal itu masih terbentur pada regulasi di Arab Saudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News