kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,61%
  • IDX 6.787   -120,00   -1,74%
  • KOMPAS100 980   -16,66   -1,67%
  • LQ45 754   -11,11   -1,45%
  • ISSI 221   -4,23   -1,88%
  • IDX30 391   -6,58   -1,66%
  • IDXHIDIV20 457   -9,06   -1,95%
  • IDX80 110   -1,76   -1,57%
  • IDXV30 113   -1,97   -1,71%
  • IDXQ30 126   -2,46   -1,91%

BPKH Bidik Dana Kelolaan Rp 188 Triliun, Ini Jumlah Target Pendaftar Haji pada 2025


Senin, 23 Juni 2025 / 19:21 WIB
BPKH Bidik Dana Kelolaan Rp 188 Triliun, Ini Jumlah Target Pendaftar Haji pada 2025
ILUSTRASI. Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) membidik target dana kelolaan di tahun 2025 sebesar Rp 188 triliun naik 9,52% year on year (yoy) dari tahun 2024 yang mencapai Rp 171,65 triliun.

Hal tersebut diungkap Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander saat ditemui di Muamalat Tower, Jakarta, Senin (23/6).

“Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT 2025), kita rencana menargetkan 422.000 pendaftar haji. Dan juga RKAT BPKH bisa mengelola sekitar Rp 188 triliun,” jelas Harry.

Harry mengungkapkan, dari target 422.000 pendaftar haji di tahun ini, pihaknya memproyeksikan bakal ada kenaikan dana kelolaan sekitar Rp 18 triliun di tahun 2025.

Baca Juga: BPKH Limited Salurkan Kompensasi Rp3,7 Miliar ke 42 Ribu Jemaah Haji

“Dengan target tahun ini dengan 422.000 jemaah daftar, itu rencana akan bisa membuat BPKH dengan nilai manfaat hasil investasi Rp 12,2 triliun plus pendaftar haji baru itu kita bisa tumbuh kurang lebih Rp 18 triliun,” ungkapnya.

Di samping itu, Harry menuturkan, ada beberapa asumsi penyesuaian di dalam RKAT BPKH yang diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yakni kenaikan setoran awal haji menjadi Rp 35 juta dari yang berlaku saat ini sebesar Rp 25 juta.

“Hari ini kan setoran awal Rp 25 juta, kita tentu menyerahkan kepada pemerintah, DPR mana yang terbaik. Karena ini kan semakin murah tentu semakin affordable, semakin mudah dijangkau oleh masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga: Ketua PP Muhammadiyah Sebut Dana Haji Sebaiknya Tetap Dikelola BPKH

Lebih lanjut, Harry menambahkan, sejauh ini porsi investasi BPKH paling besar berada di Surat Berharga Syariah Negara yakni mencapai 70%. Menurutnya, investasi ini menyasar pada sektor yang memiliki dampak sosial lebih besar.

“Kalau investasi langsung memang nggak boleh terlalu besar karena itu punya risiko yang tinggi. Di undang-undang kita maksimal 30% itu memang kita harus jaga biar tetap di posisi aman. Terus penempatan di bank juga menghasilkan nilai manfaat tinggi tapi dia aman,” pungkasnya.

Baca Juga: Proyeksi Aset BPKH Mencapai Rp188 Triliun pada 2025 untuk Mendukung Biaya Haji

Selanjutnya: Harga Beras Eceran di Jepang Turun di Bawah 4.000 Yen

Menarik Dibaca: Vasanta Group Perkuat Komitmen Hunian Berkelanjutan Lewat Shila Fun Run 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×