Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah menyalurkan dana sebesar Rp 4,4 triliun di enam bulan pertama tahun ini. Sementara, di semester I tahun ini BPDPKS pun telah menghimpun dana sebesar Rp 6,4 triliun.
Penyaluran dana tersebut digunakan untuk pembayaran selisih biodiesel, pengembangan sumber daya manusia, untuk penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit, juga untuk promosi perkebunan kelapa sawit.
Direktur Utama BPDPKS Dono Boestami mengatakan, hingga semester I tahun ini, BPDPKS sudah menyalurkan insentif biodisel untuk sekitar 1,1 juta kiloliter biodiesel.
Sayangnya, Dono tak menyebutkan berapa besar dana yang disalurkan untuk pembayaran selisih harga ini. Sementara, di tahun 2017, BPDPKS sudah memberikan insentif atas penyaluran 2,3 juta kiloliter biodisel.
Dono menyebutkan, sampai semester I tahun ini, BPDPKS pun telah menyalurkan dana peremajaan kepada 5.384 pekebun dengan luasan lahan 12.063 hektare dengan nilai lebih dari Rp 288 miliar.
“Dalam rangka meningkatkan efektivitas program peremajaan, kami bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, dan Kemko Perekonomian juga telah melakukan penyempurnaan aturan sehingga penyaluran dana dapat dilakukan dengan lebih cepat tanpa mengurangi akuntabilitas,” ujar Dono dalam Seminar Nasional Sawit Indonesia, Senin (20/8).
Tak hanya untuk membayar selisih harga biodiesel, BPDPKS pun sudah mendukung terlaksananya pendanaan 115 riset di sepanjang 2016 hingga semester I 2018.
Untuk pengembangan sumber daya manusia BPDPKS melakukan pelatihan pada petabu, anak petani, gueu dan anggota koperasi, juga memberi beasiswa afirmasi kepada anak pekebun rakyat.
Di sisi promosi, BPDPKS turut melakukan promosi terkait kelapa sawit baik di dalam negeri maupun di luar negeri. “Titik beras promosi di dalam negeri adalah kampanye positif sawit untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Sementara fokus promosi di luar negeri lebih untuk menungkatkan citra nilai dan memperluas pasar kelapa sawit,” jelas Dono.
Sementara itu, tahun lalu BPDPKS menyalurkan dana sebesar Rp 10,6 triliun dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 14,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News