kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BPDPKS perkirakan tahun ini pembiayaan insentif biodiesel mencapai Rp 9 Triliun


Selasa, 07 Agustus 2018 / 18:21 WIB
BPDPKS perkirakan tahun ini pembiayaan insentif biodiesel mencapai Rp 9 Triliun
ILUSTRASI. Perkebunan kelapa sawit


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Agung Jatmiko

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memperkirakan pembiayaan insentif biodiesel di tahun ini sekitar Rp 7 triliun hingga Rp 9 triliun. Angka ini sudah memperhitungkan insentif untuk B20 yang diterapkan untuk non public service obligation (PSO).

Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Edi Wibowo mengatakan, pembayaran selisih biodiesel tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Selain karena porsinya dikurangi, hal ini pun karena selisih harga yang harus dibayarkan lebih kecil dibandingkan tahun lalu.

Agustus ini misalnya, selisih harganya hanya sekitar Rp 500 per liter, dan Juli lalu selisih harganya sekitar Rp 915 per liter. Sementara, tahun lalu selisihnya bisa mencapai Rp 6.000 per liter.

"Tahun lalu. itu pembayaran untuk selisih biodiesel Rp 10 triliun. Sementara tahun ini paling Rp 7-Rp 9 tiliun. Itu untuk PSO dan non PSO," ujar Edi, Selasa (7/8).

Sementara, sepanjang paruh pertama tahun 2018 pembiayaan untuk selisih harga biodiesel mencapai Rp 3,2 triliun.

Tak hanya pembayaran selisih harga biodiesel, dana BPDPKS pun ditujukan untuk replanting, penelitian dan pengembangan hingga untuk promosi kelapa sawit.

Tahun ini dianggarkan dana sebesar Rp 2 triliun untuk peremajaan seluas 185.000 ha. Sementara untuk penelitian dianggarlam Rp 200 miliar. "Dari anggaran itu mungkin yang terserap sekitar Rp 75 hingga 100 miliar," ujar Edi.

Diperkirakan, dana yang akan disalurkan BPDP tahun ini sekitar Rp 9-Rp 10 triliun.

Menyikapi kebijakan penggunaan B20, Edi berharap kebijakan ini bisa diterapkan 1 September. Menurutnya, saat ini Perpres dan aturan terkait pun tengah disusun.

Menurutnya, meski nanti dana untuk pembiayaan insentif harga biodiesel bertambah karena penggunaan B20 untuk non PSO, namun dia berpendapat ini bisa menghemat devisa negara. Menurutnya, alokasi dana BPDPKS pun masih mencukupi. "Alokasi dana kita cukup, liternya memang bertambah. Tetapi bisa menghemat devisa hingga Rp 30-Rp 40 triliun dengan menyisihkan Rp 2-Rp 3 triliun," tandas Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×