kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

Boediono: Sistem pendidikan ada yang salah


Selasa, 16 Oktober 2012 / 16:45 WIB
Boediono: Sistem pendidikan ada yang salah
ILUSTRASI. Produk kecantikan viral asal Thailand yang dapat Anda jadikan referensi produk perawatan


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can


SEMARANG. Wakil Boediono mengakui ada yang salah dalam kebijakan pendidikan selama ini. Sebab, dia melihat banyak terjadi kekerasan seperti tawuran pelajar dan maraknya korupsi kendati pelakunya sudah menempuh pendidikan.

Karena itu, Boediono mengatakan pemerintah sedang menyusun ulang kurikulum pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga pendidikan tinggi. "Tidak hanya materi kurikulum yang dilihat tetapi juga modus pengajarannya dan metode assessment-nya," katanya dalam pidato menyambut Dies Natalis Universitas Diponegoro, Selasa (16/10).

Boediono berpendapat, dalam sistem pendidikan seharusnya ada bobot seimbang antara pengajaran soft skills dan hard skills untuk semua jenjang pendidikan. "Sehingga anak-anak didik kita, generasi muda kita, nantinya menjadi  pemimpin bangsa yang handal," katanya.

Soft skills ini mengacu pada pengajaran berkaitan dengan pendidikan karakter, budaya, seni, dan lainnya. Pengajaran hard skills seperti matematika, IPA, ilmu teknik, ilmu komputer dan berbagai keterampilan vokasi lainnya.

Dia mengatakan, sudah saatnya untuk mulai mempunyai rencana kongkrit dengan jadwal yang jelas untuk bergeser dari cara pembelajaran yang bertumpu pada pengulangan dan penghafalan (rote learning) dan kemampuan menjawab soal multiple choice menuju ke arah cara pembelajaran yang merangsang daya pikir kritis dan kreativitas.

Karena itu, Boediono mengajak komunitas pendidikan introspeksi mengenai kebijakan pendidikan dan pelaksanaannya secara menyeluruh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×