Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Selain sapi dan lahan pertanian, pemerintah juga akan merehabilitasi lahan salak pondoh milik warga korban Merapi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan dana sebesar Rp 8 miliar untuk kegiatan itu.
Sekretaris utama BNPB, Fatchul Hadi menjelaskan dana sebesar itu berasal dari dana bencana yang mengalir ke BNPB. "Lahan salak pondoh itu seperti rumah ada rusak berat, ada rusak sedang, rusak ringan, penanganannya berbeda-beda," ujar Fatchul dalam keterangan pers usai rapat terbatas bidang bencana di Istana Wakil Presiden, Senin (22/11).
Fatchul mengatakan, BNPB menanggung seluruh dana rehabilitasi itu lantaran menunggu kucuran anggaran dari pemerintah terlalu lama. Sebab, harus ada revisi terlebih dulu. "Di Kementerian itu ada uang tapi perlu direvisi, karena memerlukan waktu revisi maka kurang cepat," terangnya.
Nantinya, dana sebesar itu akan mengalir ke pemerintah daerah. Dana itu, kata Fatchul, disalurkan melalui gubernur ke setiap pemerintah Kabupaten yang areal salak pondohnya terkena dampak letusan Merapi.
Sekretaris Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Indroyono Soesilo menambahkan, untuk proses rehabilitasi itu akan dikerahkan 11 ribu orang. Mereka terdiri dari organisasi pemuda, Karang taruna, dan TNI. "Kerjanya itu menyiangi supaya tanaman tidak mati, sebagian ada yang dipotong," katanya.
Menurut Indroyono, dana rehabilitasi lahan salak pondoh itu antara lain dipakai untuk membiayai kegiatan operasional tersebut. Sekretaris utama BNPB menambahkan, dana itu bisa dipakai membeli bibit salak pondoh jika memang pemerintah daerah menilai hal itu perlu dilakukan.
Sekadar informasi saja, lahan salak pondoh yang mengalami kerusakan diperkirakan mencapai 1400 hektar. Mayoritas lahan itu tersebar di Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News