kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNPB: Hindari bantuan susu formula untuk korban gempa Lombok


Minggu, 12 Agustus 2018 / 13:03 WIB
BNPB: Hindari bantuan susu formula untuk korban gempa Lombok
ILUSTRASI. BANTUAN KORBAN GEMPA TIBA DI LOMBOK


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Ibu yang menyusui anaknya harus diberikan dukungan dan bantuan praktis untuk meneruskan menyusui. Mereka tidak boleh sembarang diberikan bantuan susu formula dan susu bubuk.

Meski demikian, ada pengecualian, jika ada bayi yang tidak bisa disusui, bayi tersebut harus diberikan susu formula dan perlengkapan untuk menyiapkan susu tersebut, di bawah pengawasan yang ketat dan kondisi kesehatan bayi harus tetap dimonitor.

Bagi pengungsi yang memiliki anak usia nol sampai enam bulan terus berikan ASI eksklusif. Bayi usia 6-9 bulan lanjutkan menyusui dan dapat diselingi dengan makanan sehat yang dibuat dengan disaring. Tekstur makanan lumat dan kental.

Bayi usia 9-12 bulan lanjutkan menyusui dan ditambahkan makan dengan bahan makanan  sama dengan untuk orang dewasa. Tekstur makanan dicincang/dicacah, dipotong kecil, dan selanjutnya makanan yang diiris-iris. Perhatian respon anak saat makan.

Selanjutnya bayi usia 12-24 bulan lanjutkan menyusui hingga 2 tahun atau lebih dan ditambahkan dengan makanan dengan perlakukan sama seperti bayi usia 9-12 bulan.

Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda, selimut, makanan siap saji, beras, MCK portable, air minum, air bersih, tendon air, mie instan, pakaian, terpal/alas tidur, alat penerang/listrik, layanan kesehatan dan trauma healing.

“Diimbau masyarakat dan semua pihak untuk memperhatikan jenis bantuan yang diperlukan. Niat baik untuk membantu sesama agar justru tidak menimbulkan masalah baru khususnya bagi bayi dan balita di pengungsian,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×