kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   0,00   0,00%
  • IDX 7.080   -83,96   -1,17%
  • KOMPAS100 1.055   -15,18   -1,42%
  • LQ45 826   -11,60   -1,38%
  • ISSI 212   -3,57   -1,65%
  • IDX30 424   -5,54   -1,29%
  • IDXHIDIV20 506   -9,70   -1,88%
  • IDX80 121   -1,59   -1,30%
  • IDXV30 125   -1,09   -0,87%
  • IDXQ30 140   -2,34   -1,64%

BMKG sebut ada potensi kekeringan meteorologis, ini daerah berstatus Siaga dan Awas


Senin, 06 September 2021 / 16:01 WIB
BMKG sebut ada potensi kekeringan meteorologis, ini daerah berstatus Siaga dan Awas
ILUSTRASI. BMKG sebut ada potensi kekeringan meteorologis, ini daerah berstatus Siaga dan Awas. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan pantauan BMKG hingga akhir Agustus 2021, perkembangan musim kemarau tahun 2021 menunjukkan 85,1% wilayah Indonesia sedang mengalami musim kemarau. 

Dari monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut, beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami HTH dengan kategori sangat panjang (31-60 hari) dan extrem panjang (>60 hari). 

Selain NTB dan NTT, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Klimatologi Urip Haryoko mengatakan, daerah yang mengalami HTH sangat panjang berada di Jawa dan Bali. 

"Sementara wilayah yang mengalami HTH ekstrem panjang meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dengan HTH terpanjang selama 149 hari terjadi di Oepoi, NTT," katanya dalam siaran pers, Senin (6/9).

Baca Juga: Waspada bencana! Musim hujan di Indonesia maju dan lebih besar

Peringatan dini kekeringan meteorologis

Mengacu pada monitoring HTH dan prediksi peluang hujan kategori rendah (<20 mm/10 hari), terdapat indikasi potensi kekeringan meteorologis di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT dengan status Siaga dan Awas:

Kategori Awas: 

  • Jawa Timur (Kab. Bangkalan, Kab. Bondowoso, Kota Surabaya, Kab. Pamekasan, Kab. Situbondo, Kab. Sumenep) 
  • NTB (Kab. Bima, Kab. Sumbawa) 
  • NTT (Kab. Alor, Kab. Belu, Kab. Ende, Kab. Flores Timur, Kotamadya Kupang, Kab. Kupang, Kab. Sumba Barat, Kab. Sumba Timur, Kab. Timor Tengah Selatan, Kab. Timor Tengah Timur)

Baca Juga: Waspada! Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di masa peralihan musim kemarau ke hujan

Kategori Siaga: 

  • Jawa Timur (Kab. Banyuwangi, Kab. Sampang, Kab. Sidoarjo)
  • NTB (Kab. Dompu)
  • NTT (Kab. Sikka)

Kategori Waspada: 

  • Bali (Kab. Buleleng)
  • NTB (Kab. Kodya Mataram, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur)

Dampak kekeringan meteorologis biasanya diikuti antara lain, berkurangnya persediaan air untuk rumahtangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan. 

"Informasi ini bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kekeringan meteorologis," ujar Urip.

Selanjutnya: BMKG mencatat gempa magnitudo 5 di Seram Bagian Barat Maluku

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×