kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.961   -146,76   -2,06%
  • KOMPAS100 1.039   -24,60   -2,31%
  • LQ45 817   -17,20   -2,06%
  • ISSI 212   -4,24   -1,96%
  • IDX30 417   -9,40   -2,20%
  • IDXHIDIV20 503   -10,02   -1,95%
  • IDX80 118   -2,72   -2,25%
  • IDXV30 124   -2,43   -1,92%
  • IDXQ30 139   -2,57   -1,81%

Waspada! Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di masa peralihan musim kemarau ke hujan


Jumat, 27 Agustus 2021 / 23:15 WIB
Waspada! Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di masa peralihan musim kemarau ke hujan
ILUSTRASI.


Sumber: Kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BMKG meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kejadian cuaca ekstrem yang bisa terjadi di masa peralihan, dari musim kemarau ke musim hujan. 

Mulai hujan es, hujan lebat disertai kilat dan petir, hingga angin puting beliung. Sebab, BMKG memperkirakan, musim hujan tahun ini di Indonesia akan datang lebih awal atau maju dari biasanya.

Selain itu, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan mengatakan, tidak hanya bencana, perubahan cuaca yang tidak menentu bisa membuat imunitas seseorang melemah sehingga menjadi rentan terkena penyakit. 

“Terlebih, situasi Indonesia saat ini belum lepas sepenuhnya dari pandemi Covid-19. Waspada bencana hidrometeorologi dan jaga kesehatan selalu,” katanya, Kamis (26/8).  

Karena itu, BMKG juga meminta masyarakat untuk bersiap melakukan mitigasi potensi bencana hidrometeorologi, menyusul musim hujan tahun ini di Indonesia akan datang lebih awal. 

BMKG memprediksikan, dari total 342 zona musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 14,6% akan mengawali musim hujan pada September 2021, meliputi Sumatera bagian tengah dan sebagian Kalimantan.

Baca Juga: Musim hujan maju dan lebih besar, BMKG minta masyarakat waspada bencana

Kemudian, 39,1% wilayah pada Oktober 2021, mencakup Sumatra bagian Selatan, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Bali.  Sementara 28,7% wilayah lainnya pada November 2021, meliputi sebagian Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.  

Selain, prediksi musim hujan yang akan datang lebih awal dari biasanya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan, sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami musim hujan lebih besar dari biasanya. 

Oleh karena itu, BMKG mengimbau pemerintah daerah setempat dan masyarakat untuk mewaspadai, mengantisipasi, dan melakukan aksi mitigasi lebih awal guna menghindari serta mengurangi risiko bencana.  

Puncak musim hujan periode 2021/2022, BMKG memperkirakan, terjadi pada Januari dan Februari 2022. 

“Perlu menjadi perhatian bersama, terutama di wilayah-wilayah rawan banjir, tanah longsor, dan tanah bergerak, seiring intensitas curah hujan yang akan terus semakin meninggi,” kata Dwikorita. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prediksi Musim Hujan Maju dari Biasanya, BMKG Minta Masyarakat Siap Mitigasi Bencana"

Penulis: Ellyvon Pranita
Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Selanjutnya: Cuaca besok di Jawa dan Bali: Bandung dan Surabaya cerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×